REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Psikolog pendidikan anak dan remaja Bernadette Cindy mengkritisi kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang menetapkan jam masuk sekolah pukul 06.30. Menurutnya, kebijakan ini berisiko menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan fisik dan mental anak.
"Banyak penelitian menunjukkan bahwa jam masuk sekolah yang terlalu pagi meningkatkan risiko kelelahan, gangguan tidur, yang pada akhirnya menurunkan kemampuan kognitif seperti daya ingat dan konsentrasi belajar siswa," ujar Cindy saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (4/6/2025).
Dari sisi psikologis, lanjut Cindy, siswa dapat mengalami penurunan motivasi belajar, stres, kecemasan, depresi, keterlambatan, dan ketidakhadiran. Menurutnya, manfaat masuk sekolah lebih pagi umumnya bersifat praktis, seperti menyesuaikan jadwal kerja orang tua atau menghindari kemacetan. Namun, hingga kini belum banyak bukti ilmiah yang mendukung manfaat kesehatan atau akademik dari kebijakan tersebut.
"Disiplin bukan ditentukan oleh jam masuk yang lebih pagi, tetapi lebih banyak dipengaruhi oleh motivasi internal, lingkungan keluarga, manajemen waktu, hubungan dengan guru, dan budaya sekolah," kata dia.
Jika kebijakan ini tetap diberlakukan, Cindy menekankan pentingnya penyesuaian dalam jam pulang dan waktu istirahat di sekolah. Tanpa penyesuaian, risiko kelelahan siswa akan semakin besar karena mereka harus mengerjakan tugas dan mengikuti aktivitas lain sepulang sekolah
"Jangan sampai masuk lebih pagi, tapi jam pulang dan waktu istirahat tidak berubah. Itu bisa membuat anak kelelahan," ujarnya.
Menurut Cindy, kebijakan masuk sekolah yang lebih pagi juga memerlukan dukungan dari orang tua. Cindy mengimbau peran aktif orang tua dalam mendampingi anak untuk bisa mengelola waktu secara efektif, terutama setelah pulang sekolah.
“Anak perlu dibimbing untuk menyusun jadwal yang seimbang antara istirahat, waktu santai, menyalurkan hobi, dan mengerjakan tugas. Jangan sampai semua waktunya tersita hanya untuk belajar,” kata dia.
Lebih lanjut dia menyarankan agar orang tua memastikan anak tetap memiliki waktu tidur yang cukup, idealnya delapan hingga sepuluh jam per hari. Waktu tidur yang memadai sangat penting guna menjaga kebugaran fisik dan kesiapan mental anak saat bangun bagi keesokan harinya.
Selain itu, Cindy mengingatkan pentingnya sarapan bergizi sebelum anak berangkat sekolah. Asupan nutrisi yang baik di pagi hari dapat menunjang energi dan daya pikir anak dalam mengikuti pelajaran.
“Jadi Orang tua juga bisa menyusun rutinitas pagi sang anak dengan rapi, serta berikanlah sarapan sehat sebelum berangkat sekolah. Itu penting sekali,” kata Cindy.