REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laporan Obesitas Negara Bagian di AS 2022 baru-baru ini menemukan bahwa 19 negara bagian memiliki tingkat obesitas melebihi 35 persen. Sebanyak empat dari 10 orang dewasa AS mengalami obesitas.
Peneliti obesitas mengidentifikasi makanan dan minuman yang secara konsisten dikaitkan dengan penambahan berat badan. Penelitian di JAMA Neurology melaporkan lebih dari 10 ribu orang dewasa makan 20 persen, atau lebih, kalori harian dari makanan ultra-proses.
Dilansir EatThis, Not hat! pada Sabtu (31/12/2022), berikut beberapa makanan dan minuman yang perlu dihindari untuk menurunkan berat badan pada 2023.
1. Produk olahan daging dan unggas
Satu studi yang dipublikasikan di BMC Research Notes menemukan asupan daging olahan berkorelasi langsung dengan peningkatan lemak perut dan obesitas sentral. Subjek yang melaporkan paling banyak makan daging olahan mengalami peningkatan risiko obesitas sentral sebesar 22 persen dibandingkan dengan subjek yang paling sedikit mengonsumsi daging olahan.
2. Makanan berbahan dasar kentang goreng
Sebuah meta-analisis yang diterbitkan New England Journal of Medicine melaporkan satu penelitian dengan lebih dari 120 ribu wanita paruh baya menemukan keripik kentang dan produk kentang olahan lainnya, berkorelasi tinggi dengan penambahan berat badan. Studi lain yang diterbitkan American Journal of Clinical Nutrition menemukan orang yang melaporkan makan makanan kentang goreng, yaitu kentang goreng dan keripik kentang) berada pada peningkatan risiko diabetes, komorbiditas lain, bahkan kematian dini.
3. Donat
Donat kaya tepung halus, rendah serat, banyak gula tambahan, dan digoreng yang membuatnya sangat tinggi kalori. Donat dan kopi dapat memicu keinginan untuk mengonsumsi karbohidrat olahan lain dan makanan berkalori tinggi hingga sore hari
4. Es krim
Es krim sering masuk dalam daftar makanan paling adiktif. Perpaduan gula dan lemak dalam es krim inilah yang membuatnya begitu nikmat dan layak diidamkan.
5. Minuman manis
Banyak penelitian mengungkapkan konsumsi minuman manis seperti soda atau minuman berenergi dapat meningkatkan peluang menambah berat badan. Sebuah studi baru-baru ini di Nature Review Endocrinology mengutip bukti kuat yang menunjukkan minuman manis dikaitkan dengan penambahan berat badan, diabetes tipe-2, penyakit kardiovaskular, dan beberapa jenis kanker.
Di Amerika Serikat, minuman yang dimaniskan dengan gula adalah sumber gula tambahan nomor satu dalam makanan khas. Kalori cepat diserap dan dapat menyebabkan lonjakan gula darah dan insulin.