REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski memiliki manfaat kesehatan, tak semua orang bisa menikmati rasa pahit atau asam dari secangkir kopi pahit. Untuk menyamarkan rasa pahit atau asam ini, orang-orang biasanya menambahkan krimer ke dalam kopi mereka. Apakah penambahan krimer bisa menutupi manfaat kopi hitam?
Menurut beragam studi, kopi hitam bisa membawa beberapa manfaat seperti meningkatkan fokus dan menambah energi. Selain itu, kopi hitam juga bisa menurunkan risiko penyakit jantung sekitar 5-12 persen.
Sebagian orang merasa khawatir bahwa penambahan krimer dapat menutupi manfaat-manfaat kopi hitam tersebut. Alasannya, krimer dianggap sebagai bahan tambahan yang kurang menyehatkan.
Sebenarnya, krimer kopi konvensional terdiri dari beragam bahan, mulai dari air, gula, minyak sayur, stabilizer, hingga perisa. Kandungan susu atau krim dalam krimer biasanya hanya dalam jumlah kecil. Rasa creamy dari krimer justru berasal dari minyak.
"Kebanyakan krimer kopi mengandung sekitar 4 gram gula dan 1,5 gram lemak jenuh per sajian," jelas ahli gizi dan pemilik Rutsu Nutrition Haley Bishoff RDN, seperti dilansir EatThis, Sabtu (31/12/2022).
Kandungan gula dan lemak jenuh dalam satu sajian krimer tersebut mungkin tampak tak begitu besar. Namun, perlu diingat bahwa jumlah kandungan gula dan lemak jenuh tersebut didapatkan dari satu sendok teh krimer.
Kebanyakan orang biasanya menambahkan lebih dari satu sendok teh krimer ke dalam kopi mereka. Selain itu, sebagian orang juga memiliki kebiasaan meminum kopi lebih dari satu kali per hari. Bila diakumulasikan, jumlah asupan gula dan lemak jenuh hanya dari krimer kopi bisa menjadi sangat besar.
Padahal, konsumsi gula tambahan seharusnya tak melebihi 10 persen dari total kebutuhan kalori. Bagi orang yang membutuhkan asupan 2.000 kalori per hari, batasan konsumsi gulanya menjadi kurang dari 50 gram per hari. Sedangkan batas konsumsi lemak jenuh menurut American Heart Association adalah kurang dari 13 gram per hari.
Tentu, krimer kopi tetap boleh dinikmati dalam keseharian. Yang terpenting adalah membatasi jumlah krimer yang digunakan dalam secangkir kopi agar tak berlebih.
"Kenikmatan merupakan bagian yang penting dalam makan dan minum," ujar ahli gizi Sarah Anzlovar MS RDN LDN dari Moms at Sarah Gold Nutrition.
Selain itu, sebagian krimer kopi mengandung jenis lemak yang sehat. Kandungan lemak sehat dalam krimer ini bisa membantu memperlambat penyerapan kafein. Akan lebih baik bila jenis krimer yang digunakan adalah krimer yang menggunakan bahan berkualitas seperti susu organik atau susu dan krim nabati.