REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyair Ahmadun Yosi Herfanda mengenang mendiang Remy Sylado sebagai sastrawan multitalenta yang tidak gampang "dibeli". Ia mengenal Remy sebagai sastrawan, pelukis, dan ahli bahasa.
Ahmadun mengungkapkan karya Remy yang paling diingatnya adalah puisi dan novel. Mendiang dikenal sebagai novelis hebat, pelopor puisi Mbeling, dan penggagas majalah Aktuil (Bandung).
"Saya terkesan betul pada salah satu novelnya, Ca-Bao-Kan, yang pernah dimuat bersambung di Republika," ungkap Ahmadun yang juga mantan redaktur Sastra di Koran Republika ini ketika dihubungi Senin (12/12/2022).
Selain karyanya yang patut dikenang, Ahmadun mengatakan Remy juga merupakan sosok yang baik. Ia menyebut Remy sebagai pribadi yang menyenangkan dan sastrawan yang teguh pada prinsip.
"Enggak gampang dibeli. Dia salah satu sastrawan yang menolak mempolitisasi puisi esai. Dia tegas pada prinsip, tapi ramah," ujar Ahmadun sembari merekomendasikan untuk membaca Skandal Sastra Undercover, buku yang ditulis Remy dan rekan.