Tema yang diusung pun tak biasa, seperti eksistensialisme, nihilisme, dan identitas Asia-Amerika. Selain mendapat apresiasi positif, Everything Everywhere All at Once sukses secara komersial.
Film meraup pendapatan 103,4 juta dolar AS (sekitar Rp 1,61 triliun) setelah tayang di bioskop musim semi lalu. Pada kesempatan yang sama, Yeoh menyampaikan alasan lainnya dia bersedia terlibat dalam film.
Ikon majalah Times tahun 2022 itu selalu ingin bekerja sama dengan sutradara yang lebih muda. Pasalnya, sineas muda dianggap Yeoh memberikan tantangan lebih.
Yeoh pun menyukai skenario film mengenai perempuan yang "tidak mencolok". Wang adalah perempuan imigran, yang mencoba mewujudkan "impian Amerika", sesuatu yang sangat umum bagi pendatang saat berjuang di AS.
"Begitu juga saya. Menjadikan perempuan biasa menjadi luar biasa, sangat memuaskan, karena saya pikir itu adalah kita semua," tutur Yeoh.