Profesor dari University of Dundee Medical School, Jacob George , mengatakan bahwa metabolisme tikus sangat berbeda dari manusia. Namun, menurut dia, ekstrapolasi apa pun untuk kesehatan manusia jangka panjang secara keseluruhan adalah tebakan terbaik.
"Jika ini memang benar, mengingat jumlah vapers (pengguna rokok elektrik) yang signifikan di seluruh dunia, kami memperkirakan akan melihat ledakan kasus aritmia jantung yang sama sekali tidak kami lihat sebelumnya dalam praktik klinis," ujar Prof George.
Prof George mengatakan studi praklinis awal itu membutuhkan lebih banyak korelasi klinis agar dianggap relevan dengan manusia. Sementara itu, data sebelumnya mengungkapkan bahwa ada lonjakan jumlah orang yang membutuhkan perawatan untuk masalah pernapasan akibat rokok elektrik.
Para peneliti di California, AS mengatakan bahwa rokok elektrik dapat memicu kerusakan berbahaya pada otak dan jantung. Selain itu, rokok elektrik sama buruknya dengan rokok konvensional yang mengurangi fungsi pembuluh darah.