Sedangkan fase ketiga merupakan fase pemulihan (recovery) atau fase penyembuhan pasien secara total. Kebanyakan pasien dapat pulih dalam waktu seminggu atau lebih.
"Ada gejala-gejala yang muncul akibat infeksi demam berdarah yang berat, maka ada fase pemulihan yang berjalan perlahan sehingga menimbulkan gejala rasa lelah yang berkepanjangan," kata dia.
Studi dari peneliti di Malaysia dalam The American Society of Tropical Medicine and Hygiene menunjukkan, kelelahan yang mengakibatkan penurunan kapasitas untuk bekerja umumnya terjadi selama tahap akut demam berdarah. Kondisi itu dapat bertahan selama beberapa pekan setelah pemulihan.
Dr Erni mengatakan selain ketiga fase tersebut, masyarakat juga harus memahami bahwa DBD bisa pula terjadi ketika pasien mengalami kondisi bergejala ringan. Namun biasanya, kondisi ringan pada pasien hanya bisa dipastikan akurat 100 persen bila melakukan pemeriksaan di laboratorium.
Dr Erni turut menekankan bahwa DBD bisa terjadi kepada siapapun. DBD harus terus diwaspadai karena jumlah kasusnya yang terus meningkat dan sudah menimbulkan kematian di sejumlah daerah di Indonesia.
Pemeriksaan
Dalam pemeriksaan DBD, menurut dr Erni semua pihak diharapkan dapat bekerja sama dengan tenaga kesehatan. Sebab, pemeriksaan utamanya yang melalui laboratorium harus dilalui secara menyeluruh seperti melalui pemeriksaan hemoglobin, jumlah trombosit dan leukosit, sebelum akhirnya bisa mendapatkan diagnosis untuk menyatakan bahwa pasien mengalami DBD atau ditemukan adanya indikasi kebocoran dalam pembuluh darahnya.
"Harus dipahami ada pemeriksaan yang lebih lanjut pada dewasa seperti USG perut, itu juga bisa melihat apakah ada perubahan di pembuluh darah, di dinding tubuh pasien yang ditandai dengan penebalan," kata dr Erni.