Penyebab pasti dari gangguan ginjal itu belum diketahui dan masih dalam investigasi. Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI, sejak 1 Januari hingga 13 Oktober 2022, ada 42 laporan kasus gagal ginjal akut misterius pada anak di Jakarta.
Kasus itu terdiri dari 29 kasus laki-laki, dan 13 kasus perempuan. Dari jumlah itu, 37 kasus balita dan lima kasus usia lima hingga 18 tahun.
Dari 42 kasus itu, Dinkes DKI mencatat sebanyak 25 orang meninggal dunia, rawat inap (7) dan sembuh (10). Sementara itu, beberapa penyebab gangguan ginjal akut misterius yang teridentifikasi adalah infeksi leptospirosis, influenzae, dan parainfluenzae.
Kemungkinan lain yang dapat menjadi penyebab gangguan ginjal akut ialah MISC/long Covid, virus Cytomegalovirus (CMV) yakni kelompok virus herpes, selanjutnya virus Herpes simplex virus (HSV), bocavirus, legionella, shigella, dan e.coli. MISC adalah kepanjangan dari Multisystem Infommatory Syndrome in Children yang diduga berkaitan dengan penyebab gangguan ginjal.
Meski begitu, penyebab lain masih tetap harus dicari. Dinkes DKI mengungkapkan MISC merupakan komplikasi yang dapat muncul pada pasien Covid-19 anak, ditandai peradangan di berbagai sistem organ termasuk ginjal. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat sebanyak 131 balita menderita gangguan ginjal akut misterius sejauh ini.