REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- "Menggelegar" jadi satu kata yang mewakili penampilan grup musik Voice of Baceprot (VoB) di hari kedua Synchronize Festival 2022 di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (8/10/2022). Tiga personel VoB mulai mengentak panggung District Stage sekitar pukul 19.40 WIB dengan musik metal.
Ketiga personel VoB, yakni Marsya (vokal dan gitar), Sitti (drum), dan Widi (bas), tetap hadir dengan identitas mereka, hijab dan pakaian santun yang menutup aurat. Itu tidak menghalangi para perempuan muda asal Garut, Jawa Barat, tersebut mengekspresikan diri lewat musik.
Dentum musik cadas memanaskan energi penonton yang tidak ragu ikut mengangguk-anggukkan kepala hingga melonjak-lonjakkan badan tanda menikmati musik. Dengan balutan musik demikian, lagu-lagu yang dibawakan VoB tetap sarat makna, mengusung berbagai isu penting.
Sebut saja tembang "(Not) Public Property" dan "Perempuan Merdeka Seutuhnya" yang menyuarakan kritik atas belum terwujudnya kesetaraan gender. Pada "Age Oriented", VoB menuangkan kekesalan atas diskriminasi usia yang pernah mereka alami, mengingat para personel band mengawali karier bermusik sejak umur 14 tahun.
Marsya sang vokalis menyapa penonton di sela penampilan VoB, mengenang tatkala VoB manggung perdana di Synchronize Fest pada 2017. "Banyak sekali yang terjadi malam itu. Gitar mati di tengah-tengah show, penonton perlahan-lahan menarik diri, bubar semua," ujar Marsya.
Marsya dan kedua kawannya mengaku tidak sakit hati saat itu, sebab mereka menyadari permainan musik mereka lima tahun silam tidak maksimal. "Malam ini, VoB tampil lagi di Synchronize untuk membuktikan diri sudah jadi lebih baik, sedikit tapi," kata Marsya berseloroh, yang disambut sorakan tawa penonton.