Menurut dr Siska, satu dari 10 pasien serangan jantung meninggal di rumah sakit. Berdasarkan data, salah satu upaya dokter untuk meningkatkan angka harapan hidup pasien ialah membuka sumbatan pembuluh darah koroner yang dapat membuat otot jantung mengalami kerusakan.
"Kalau dilakukan revaskularisasi selama perawatan maka risiko kematian bisa ditekan menjadi sembilan persen, kalau tidak ada upaya lebih untuk memperbaiki aliran darah maka yang meninggal 16,9 atau hampir 17 persen," kata dr Siska.
Namun, peluang ini kerap terkendala akses dan keterlambatan pasien. Menurut dr Siska, tindakan membuka sumbatan memiliki waktu emas, yakni 12 jam pertama sejak terjadinya keluhan. Ini agar hasil perawatan lebih baik.
"Sedikit pasien datang dalam fase dini serangan jantung," tutur dr Siska.