Perusahaan juga tengah mempertimbangkan pengembangan vaksin versi inhalasi untuk merangsang antibodi di jaringan hidung dan saluran napas sebagai bentuk pertahanan dalam melawan virus corona. Vaksin itu bebas jarum suntik dan dapat digunakan secara mandiri sehingga memperluas daya tarik kepada orang-orang yang ragu terhadap vaksin dan berpotensi mengurangi tekanan pada sumber daya perawatan kesehatan.
Vaksin awal CanSino yang satu kali suntik ditemukan 66 persen efektif dalam mencegah gejala Covid-19 dan 91 persen efektif melawan penyakit parah. Namun, vaksin ini mengekor vaksin yang dikembangkan Sinovac Biotech dan perusahaan milik negara Sinopharm Group yang digunakan di luar China.
Kedua perusahaan tersebut telah memasok sebagian besar dari 770 juta dosis yang telah dikirim China ke seluruh dunia. Vaksin menggunakan virus penyebab flu yang dimodifikasi untuk mengekspos sistem kekebalan terhadap virus corona, mirip dengan yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Johnson & Johnson.