Dr Dwiana mengatakan kejadian pecah ketuban semakin banyak. Salah satu penyebabnya adalah gaya hidup yang tidak sehat pada remaja saat ini. Contohnya adalah para remaja cenderung memilih makanan yang digoreng berupa cireng atau cilok yang menyebabkan obesitas, dibandingkan dengan makanan bergizi yang mengandung protein hewani.
"Kalau dari awal sudah gemuk sekali, terjadi kelembapan pada daerah vagina dan kelembaban ini mengubah keasaman vagina sehingga mudah terjadi infeksi infeksi inilah yang bisa menyebabkan ketuban pecah," katanya.
Dengan demikian, dr Dwiana menyarankan agar setiap ibu hamil mulai membiasakan diri melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki atau senam ringan yang dapat melenturkan badan. Ia juga meminta agar asupan gizi seimbang harus diperhatikan, termasuk memilih pelayanan kesehatan yang sesuai dan mendukung persiapan persalinan yang aman dan nyaman bagi ibu hamil.
"Jangan lupa untuk membuat persiapan persalinan, jadi cari tempat yang menyediakan pelayanan yang baik sekalian supaya aman dan nyaman waktu persalinan," ujar konsultan obstertik ginekologi sosial ini.