Selasa 14 May 2024 12:17 WIB

Sering Marah Buruk untuk Jantung, 7 Cara Ini Bisa Bantu Kelola Emosi

Sering marah tak bagus untuk kesehatan jantung.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Seseorang merasakan nyeri dada akibat serangan jantung. (ilustrasi). Kendalikan emosi agar tak mudah marah. Sering marah buruk untuk kesehatan jantung.
Foto: www.freepik.com
Seseorang merasakan nyeri dada akibat serangan jantung. (ilustrasi). Kendalikan emosi agar tak mudah marah. Sering marah buruk untuk kesehatan jantung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seperti yang sudah diduga, sering marah memang buruk untuk kesehatan jantung. Kesimpulan itu diperkuat oleh penelitian yang dimuat Journal of American Heart Association (AHA)

Dengan adanya penelitian ini, pencegahan penyakit jantung sepertinya perlu juga menekankan pada faktor kesehatan mental dan psikososial. Kabar baiknya, ada kiat untuk mengatasi amarah.

Baca Juga

"Ada tiga cara utama untuk mengatasi kemarahan mengungkapkannya, menekannya, atau menenangkannya," kata dr Gary Small, Ketua Departemen Psikiatri di Hackensack University Medical Center, New Jersey, AS.

Dokter Small mengatakan, saat orang menekan amarah, umumnya akan menahan dan memaksa diri untuk fokus pada pikiran positif sebagai pengalih perhatian. Perangkap potensial dari kemarahan bisa memburuk dan dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan depresi

Dokter Small membagikan tujuh strategi berikut untuk membantu orang mengatasi amarah.

1. Kenali pemicu

Cobalah untuk mengembangkan kesadaran tentang apa yang memicu perasaan marah. Contohnya, bagi sebagian orang merasa kesal jika mereka diabaikan, sementara yang lain merasa sedih ketika menerima kritik.

"Saat Anda mengidentifikasi apa yang memicu kemarahan, Anda akan lebih siap untuk mengendalikan amarah," kata dr Small.

2. Belajar rileks

Menurut dr Small, penelitian telah menunjukkan bahwa meditasi setiap hari akan meningkatkan suasana hati dan fungsi kognitif. Strategi ini melibatkan pengaturan perilaku ketika marah dengan mengendalikan respons fisiologis internal seperti ketegangan otot dan pernapasan.

Mengenali pemicu amarah dapat memberi orang petunjuk tentang kapan harus menenangkan diri dan bersantai. Caranya bisa dengan menarik napas dalam dan lambat, membayangkan gambaran mental yang tenang, dan meditasi.

3. Berpikir dua kali sebelum melepas amarah

Ada dampak negatif terhadap kesehatan dan sosial dari ekspresi kemarahan yang tidak terkendali. Karena itu, cobalah untuk menghindari kemarahan yang meluap-luap dengan berhentil sejenak dan mengingat pemicu agresi Anda.

4. Latihan fisik agar tetap aktif

Melakukan latihan fisik secara teratur dapat membantu mengelola emosi. Anda mungkin bisa memilih memukul samsak tinju untuk membantu mengurangi stres yang disebabkan oleh kemarahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement