Jumat 02 Sep 2022 06:30 WIB

Sering Buang Air Kecil Jadi Gejala Diebetes Tipe 2, Normalnya Berapa Kali dalam Sehari?

Frekuensi buang air juga bisa menandai gejala diabetes.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Toilet umum (Ilustrasi). Frekuensi buang air kecil juga bisa menandai gejala diabetes.
Foto: Republika/Reiny Dwinanda
Toilet umum (Ilustrasi). Frekuensi buang air kecil juga bisa menandai gejala diabetes.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berapa kali Anda harus buang air kecil dalam sehari? Jangan-jangan itu tanda yang harus diwaspadai. Pasalnya, frekuensi buang air juga bisa menandai gejala diabetes.

Diabetes tipe 2 diketahui menyebabkan orang buang air kecil lebih sering dari biasanya. Tapi, sebenarnya berapa kali buang air kecil yang dianggap "normal" dalam sehari?

Baca Juga

Menurut data International Diabetes Federation (IDF) Atlas 2021, Indonesia merupakan peringkat kelima dengan jumlah pengidap diabetes terbesar di dunia. Diabetes dapat didiagnosis ketika kadar gula darah sangat tinggi.

Saat diabetes, kelebihan gula dalam darah masuk ke urine, membawa banyak cairan dari tubuh bersama air kencing tersebut. Kehilangan banyak cairan dari tubuh menyebabkan dehidrasi, yang kemudian membuat penderita diabetes merasa haus.

 

Tetapi, ketika pasien minum lebih banyak, mereka akhirnya perlu buang air kecil lebih banyak. Dalam kondisi yang sehat, biasanya buang air kecil sekitar empat sampai tujuh kali setiap hari jika mereka mengonsumsi dua liter cairan sehari.

Kencing lebih dari jumlah ini mungkin merupakan tanda diabetes tipe 1 atau tipe 2. Dalam kasus yang lebih jarang, pengidap diabetes dapat buang air kecil lebih banyak dari jumlah normal.

Dalam bentuk diabetes langka yang disebut diabetes insipidus, orang bahkan bisa buang air kecil antara tiga liter dan 20 liter per hari. Frekuensi buang air kecil mungkin juga jauh lebih tinggi ketika seseorang mengalami stres.

Penelitian telah menunjukkan bahwa stres berhubungan dengan produksi urine. Namun, jika sering buang air kecil dibarengi dengan gejala diabetes lainnya, bisa jadi seseorang mengalami kondisi tersebut.

Gejala yang harus diwaspadai juga termasuk penglihatan kabur, perasaan geli yang aneh di tangan dan kaki serta kelelahan. Bagaimana cara mengurangi kencing jika menderita diabetes?

Bagi penderita diabetes, ada hal-hal yang dapat mereka lakukan untuk mengurangi gejala ini, seperti melalui kegiatan yang sesuai dengan pengobatan diabetes secara keseluruhan. Olahraga teratur terbukti membantu tubuh menyerap lebih banyak glukosa dengan meningkatkan sensitivitas insulin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement