Jumat 02 Sep 2022 05:00 WIB

Mayoritas Penderita Defisiensi Vitamin B12 Alami Gejala Ini di Pagi Hari

Gejala-gejala defisiensi vitamin B12 ini sebaiknya diwaspadai dan ditindaklanjuti.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Vitamin (ilustrasi). Semakin lama defisiensi vitamin B12 tak diobati, semakin besar kemungkinan terjadinya kerusakan menetap.
Foto:

Mencukupi kebutuhan

Holland and Barrett mengungkapkan bahwa ada beberapa sumber makanan yang dapat membantu meningkatkan asupan vitamin B12. Sebagian makanan yang direkomendasikan oleh Holland and Barrett adalah daging, ikan, hati, kerang, susu, produk susu, dan telur.

Beberapa makanan berbasis tumbuhan juga bisa menjadi sumber vitamin B12. Beberapa di antaranya adalah ekstrak ragi, susu nabati yang terfortifikasi, dan sereal sarapan terfortifikasi.

"B12 versi sintetik disebut cyanocobalamin, yang bisa Anda temukan dalam suplemen," kata National Health Service (NHS).

Defisiensi vitamin B12 yang sudah terjadi dalam jangka panjang mungkin tak bisa ditangani hanya dengan intervensi pola makan. Terlebih, bila kasus defisiensi tersebut disebabkan oleh masalah kesehatan lain yang mendasari. Pada kasus seperti ini, injeksi vitamin B12 bisa dibutuhkan. Beberapa injeksi yang dapat diberikan adalah hydroxocobalamin dan cyanocobalamin.

"Awalnya Anda akan mendapatkan injeksi ini setiap dua hari selama dua pekan atau sampai gejala mulai membaik," ujar NHS.

Terapi lebih lanjut akan ditentukan setelah dokter menilai apakah defisiensi vitamin B12 yang dialami oleh pasien disebabkan oleh pola makan atau bergantung pada ada atau tidaknya masalah neurologis yang muncul akibat defisiensi tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement