Jumat 26 Aug 2022 12:35 WIB

Ahli Kesehatan Ungkap Tinta Tato Bisa Mengandung Bahan Berbahaya

Tinta tato bisa memiliki bahan berbahaya yang tersembunyi.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Ahli kesehatan mengingatkan ada bahan berbahaya di tinta tato. (ilustrasi)
Foto: Antara/R. Rekotomo
Ahli kesehatan mengingatkan ada bahan berbahaya di tinta tato. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian terbaru menemukan bahwa tato dapat menimbulkan risiko kesehatan yang potensial. Tinta tato bisa memiliki bahan berbahaya yang tersembunyi.

Para ilmuwan mengatakan, tinta yang digunakan untuk tato tidak diteliti atau diatur dengan cara yang sama dan dapat berpotensi berbahaya. Hal ini dipresentasikan pada pertemuan musim gugur American Chemical Society (ACS) pada 24 Agustus 2022.

Baca Juga

"Ide untuk proyek ini awalnya muncul karena saya tertarik pada apa yang terjadi ketika sinar laser digunakan untuk menghilangkan tato," ujar peneliti utama studi tersebut, John Swierk, seperti dilansir laman Best Life Online, Jumat (27/8/2022)

"Tapi kemudian saya menyadari bahwa sangat sedikit yang diketahui tentang komposisi tinta tato, jadi kami mulai menganalisis merek-merek populer," kata dia.

Untuk memecah produk tersebut, Swierk dan timnya di Universitas Negeri New York di Binghamton menggunakan beberapa metode, seperti mikroskop elektron, untuk mengukur ukuran partikel bahan yang ditemukan dalam pigmen tato. Hasil menunjukkan bahwa 16 tinta sampel mengandung partikel yang sangat kecil, lebih kecil dari 100 nanometer (nm).

"Itu kisaran ukuran yang mengkhawatirkan," ujar Swierk dalam pernyataannya.

Partikel sebesar ini dapat menembus membran sel dan berpotensi menyebabkan kerusakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinta tato mungkin juga mengandung bahaya tersembunyi lainnya.

Selain ukuran partikel yang bermasalah, analisis juga mengungkapkan bahwa botol pigmen tato sering kali mengandung bahan yang tidak tercantum pada label, seperti etanol. Para peneliti menemukan bahwa bahkan pigmen tertentu yang digunakan juga mengkhawatirkan.

"Setiap kali melihat salah satu tinta, kami menemukan sesuatu yang membuat saya berhenti. Misalnya, 23 dari 56 tinta berbeda yang dianalisis hingga saat ini menunjukkan adanya pewarna yang mengandung azo," ujarnya.

Tim mengutip penelitian sebelumnya dari Pusat Penelitian Gabungan, yang menemukan bahwa pigmen azo tidak menimbulkan masalah kesehatan ketika mereka tetap stabil dan utuh. Tetapi ketika mereka rusak dan terdegradasi dari waktu ke waktu oleh sinar ultraviolet atau bakteri, mereka dapat berubah menjadi senyawa berbasis nitrogen yang berpotensi menyebabkan kanker.

Tidak ada pengawasan tinta tato di tingkat federal. Menurut Swierk, wawancara yang dilakukan oleh timnya dengan seniman tato mengungkapkan bahwa meskipun mereka akrab dengan merek tinta tertentu, sangat sedikit yang dapat menyebutkan bahan atau apa yang membuatnya unik pada tingkat komposisi. “Anehnya, tidak ada toko pewarna yang membuat pigmen khusus untuk tinta tato,” ujarnya.

"Perusahaan besar memproduksi pigmen untuk segala hal, seperti cat dan tekstil. Pigmen yang sama digunakan dalam tinta tato," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement