REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kematian Putri Diana kerap menjadi subjek dari berbagai teori konspirasi. Berkaitan dengan hal ini, investigator Lord John Stevens akan menguak temuan hasil penyelidikan kasus kematian Putri Diana untuk pertama kalinya.
Temuan-temuan tersebut akan diungkapkan dalam dokuseries Investigating Diana: Death in Paris yang akan ditayangkan Channel 4 di Inggris. Lord Stevens berharap penayangan dokuseries ini bisa memberikan transparansi mengenai kasus kematian Putri Diana.
"Ini adalah transparansi. (Kami ingin) orang-orang memahami apa yang kami lakukan dan mengapa kami melakukannya dan apa konklusinya," jelas Lord Stevens saat tampil dalam program TV Inggris, This Morning, seperti dikutip laman Express, Ahad (21/8/2022).
Mantan komisaris kepolisian metropolitan tersebut mengungkapkan bahwa ini pertama kalinya petugas kepolisian yang terlibat dalam penyelidikan kasus kematian Putri Diana angkat bicara dalam serial dokumenter. Dengan transparansi ini, Lord Stevens berharap masyarakat bisa mendapatkan pemahaman yang baik dan tak lagi berkutat pada teori konspirasi.
"Saya pikir ini saatnya kisah tersebut diceritakan," kata Lord Stevens.
Investigasi terhadap kematian Putri Diana kala itu disebut sebagai Operation Paget. Investigasi ini berlangsung selama tiga tahun dan melibatkan lebih dari 100 orang saksi mata.
Lord Stevens menyebut, Investigating Diana: Death in Paris dibuat dengan melibatkan rumah produksi yang dapat dipercaya. Dokuseries ini juga akan menjadi momen pertama bagi Lord Stevens untuk bicara mengenai kematian Putri Diana secara publik.
Putri Diana kehilangan nyawa setelah terlibat dalam kecelakaan mobil di Paris ketika dia berusia 36 tahun. Kecelakaan yang terjadi pada 1997 tersebut juga menewaskan pasangan Putri Diana kala itu, Dodi Al Fayed, dan sopir mereka Henri Paul.