Jumat 29 Jul 2022 05:15 WIB

Melahirkan di Usia Remaja, Ibu Hadapi Konsekuensi Mematikan, Bayinya Juga!

Ada banyak bahaya yang menghantui perempuan jika melahirkan di usia remaja.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Ibu hamil (Ilustrasi). Perempuan yang melahirkan saat berusia di bawah usia 15 tahun bisa menghadapi beberapa risiko mematikan. Kasus kelahiran remaja di bawah masih cukup banyak ditemui.
Foto:

Risiko preeklampsia yang lebih tinggi pada remaja yang mengalami kehamilan juga tak boleh diabaikan. Kondisi yang ditandai dengan adanya tekanan darah tinggi pada sang ibu ini bisa menyebabkan kerusakan pada hati dan ginjal.

photo
Infografis Lima Dampak Buruk Pernikahan Dini - (Republika)

Preeklampsia yang tak ditangani dapat memicu kejang pada ibu dan kematian pada janin. Hamil dan melahirkan di usia remaja juga tak hanya berdampak pada kesehatan fisik anak perempuan. Kondisi ini juga bisa sangat berdampak buruk bagi kesehatan mental mereka.

"Kehamilan bisa menjadi hal yang berat untuk dihadapi oleh wanita berusia 24-34 tahun, apalagi untuk anak berusia 10 tahun," dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari Yale University School of Medicine, Dr Mary Jane Minkin.

Sekalipun bayi yang dilahirkan oleh remaja perempuan bisa bertahan, ada beberapa masalah lain yang mungkin terjadi. Salah satunya, bayi tersebut lebih berisiko untuk lahir dalam kondisi berat badan lahir rendah. Bayi tersebut juga berisiko untuk memiliki aliran darah yang buruk, kesulitan bernapas, lahir dalam kondisi mati, atau mengalami kematian dini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement