REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pink tampaknya sedang bersiap merilis single terbaru. Penyanyi asal AS itu mengejutkan penggemar dengan mengunggah foto berisi penggalan lirik dari lagu barunya. Uniknya, lirik tersebut ditulisnya di atas serbet tisu.
"I think it might rain today. Ash on the Ground. Took all the heat we could take. And then burned in down", demikian penggalan lirik yang ditulis oleh Pink.
Dia juga menambahkan caption bahwa lagu itu akan segera dirilis. "Bangun. Panas-panasan. Menulis lagu. Segera hadir," kata Pink seperti dilansir dari People, Kamis (14/7/2022).
Di slide kedua, penyanyi itu menulis kata "Irrelevant" mengacu pada troll media sosial yang menyerang bintang itu sejak dia menyuarakan kemarahannya atas dibatalkannya hak aborsi oleh mahkamah agung AS.
Pink menggunakan kata yang sama persis dalam postingan di Instagram, di mana dia menyanyikan lagu Irrelevant. "You can call me irrelevant, insignificant, you can try to make me small," kata dia.
Pink adalah salah satu dari banyak selebritas yang secara terbuka menyatakan kekecewaan mereka setelah hak aborsi dibatalkan oleh Mahkamah Agung AS pada 24 Juni.
"Mari kita perjelas: jika Anda percaya bahwa pemerintah termasuk dalam rahim seorang wanita, pernikahan, atau rasisme tidak apa-apa. Maka demi Tuhan jangan pernah dengarkan musik saya lagi," kata dia di Twitter.
Pink lebih lanjut menguraikan pemikirannya dalam unggahan lanjutan pada 26 Juni.
"Saya pikir pikiran kita secara kolektif dibangun di atas rasisme, kebencian terhadap wanita, penembakan massal, perang, kemunafikan. Tapi kita akan tetap bersatu. Kebaikan akan menang atas kejahatan," kata dia.
Sikap Pink yang kritis telah menentukan karirnya, dengan lagu-lagu hit termasuk "Don't Let Me Get Me" yang bercerita tentang perjuangannya sendiri dengan citra diri dan kebiasaannya melawan otoritas.
"Saya menulis tentang hal-hal yang membuat saya tidak aman, rasa sakit yang saya rasa, betapa sulitnya mengelola suatu hubungan, dan betapa sulitnya berhubungan dengan manusia lain," katanya kepada Variety pada 2019.