Jumat 01 Jul 2022 16:17 WIB

Prof Zullies: Ganja Medis Bisa Jadi Alternatif Jika Obat Lain tidak Ada yang Mempan

Prof Zullies menyebut, urgensi ganja medis di dunia kesehatan sebenarnya tidak besar.

Obat-obatan (ilustrasi). Penggunaan ganja medis belum menjadi pilihan utama dan urgensinya tidak besar. Ganja medis baru bisa digunakan jika sudah teruji klinis dan tidak ada obat lain yang mempan.
Foto:

Sebagai informasi, ganja mengandung senyawa cannabinoid yang di dalamnya terdiri dari berbagai senyawa lainnya. Yang utama adalah senyawa tetrahydrocannabinol (THC) yang bersifat psikoaktif.

Lebih lanjut, senyawa lainnya adalah cannabidiol (CBD) yang memiliki aktivitas farmakologi, tetapi tidak bersifat psikoaktif. CBD memiliki efek salah satunya adalah anti kejang, yang merupakan salah satu efek dari pengobatan untuk cerebral palsy yang tengah ramai diperbincangkan belakangan ini.

Saat disinggung dari sisi regulasi, Prof Zullies berpendapat hal tersebut bisa mengacu pada senyawa morfin, misalnya, yang juga berasal dari tanaman candu/opiat. Ia menjelaskan, morfin adalah obat yang legal dan dapat diresepkan untuk indikasi penyakit tertentu yang memang tidak bisa diatasi dengan obat lain, seperti nyeri kanker.

"Tentu dengan pengawasan dan distribusi yang ketat. Tetapi tanamannya kan tetap ilegal dan masuk ke dalam narkotika golongan 1, karena berpotensi besar untuk disalahgunakan," kata Prof Zullies.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement