REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panda, hewan lucu, berbulu halus, bulat berwarna hitam putih yang hampir semua orang bisa menghabiskan berjam-jam menonton videonya di YouTube. Berjuta-juta penayangan video YouTube tentang panda raksasa adalah bukti betapa semua orang "lemah" terhadap kelucuannya.
Penampilannya yang tidak berbahaya dan bentuknya yang bulat menjadikannya mirip dengan awan atau bantal yang lembut. Namun, ada satu hal tentang mereka yang mungkin tidak semua orang mengetahuinya.
Sebuah fakta bahwa hampir semua panda raksasa di dunia kemungkinan adalah milik China. China memiliki hampir semua panda raksasa yang ada di luar sana, dan mereka adalah "properti" sah China yang dipinjamkan ke berbagai negara.
Dilansir laman resmi Great Wall, terdapat 1.600 panda yang hidup di seluruh dunia berdasarkan data yang diberikan oleh World Wildlife Fund per 2004.
Dari 1.600 ekor tersebut, hanya 350 ekor yang tinggal di kebun binatang, cagar alam, dan pusat penangkaran yang berada di bawah perawatan langsung manusia. Dari 350 panda raksasa itu, hanya 50 saja yang dapat ditemukan di luar China.
Berdasarkan laporan, China memiliki kepemilikan langsung atas setiap panda raksasa yang masih hidup di seluruh dunia, meskipun mereka mungkin lahir di negara lain. Setiap panda yang ditemukan di luar China dikatakan dalam status pinjaman, dan diberi istilah "diplomasi panda". China meminjamkan panda ke negara-negara yang ingin membangun hubungan baik.
Proses ini sebenarnya telah dimulai pada tahun 685 ketika pada masa Dinasti Tang di China, Permaisuri Wu Zetian mengirimkan sepasang panda kepada penguasa Jepang, Kaisar Tenmu. Gagasan ini muncul lagi pada 1950-an ketika pemerintah China menggunakan panda-panda ini untuk membentuk sekutu dengan memberi mereka hadiah yang baik.
Mantan Presiden AS Nixon dihadiahi dua ekor panda raksasa sebagai ucapan terima kasih atas kunjungannya ke China. Hal itu mengakibatkan negara lain juga meminta hal yang sama.
China mengubah kebijakannya pada 1984, ketika mereka berhenti memberikan panda dan mulai meminjamkannya. Kebun binatang hanya dapat memelihara panda raksasa di luar China untuk jangka waktu pinjaman 10 tahun. Laporan menyatakan, setelah usia tertentu mereka harus dikirim kembali untuk tinggal di China. Sebagian besar panda di luar China saat ini lahir setelah tahun 1984, maka secara teknis semua panda raksasa di luar China sebenarnya merupakan pinjaman dari negara tersebut.
Lantas berapa harga pinjamnya? Sebut saja dua ekor panda asal China yang merupakan satwa koleksi di Taman Safari Bogor diperoleh melalui perjanjian sewa dengan Pemerintah China seharga Rp 3 miliar per tahun dan melalui proses pengawasan ketat pada 2023. Chinapolicy akan melakukan sewa dan kontrol yang ketat. Sepasang panda itu bernama Cai Tao (jantan) dan Hu Chun (betina) bisa didatangkan ke Indonesia setelah melewati tahap pemeriksaan dan serangkaian peraturan ketat dari pemerintah China.