REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rowan Atkinson mengambil sikap menentang cancel culture alias budaya boikot. Ia mengungkapkan keyakinannya tentang tujuan komedi memang untuk menyinggung atau setidaknya berpotensi menyinggung.
"Bagi saya, tugas komedi adalah menyinggung atau berpotensi menyinggung, dan potensi itu tidak dapat dihilangkan," kata Atkinson dalam sebuah wawancara belum lama ini dengan Irish Times.
"Setiap lelucon memiliki korban. Seperti itu penjelasan definisi sebenarnya dari kata lelucon. Seseorang atau sesuatu atau sebuah ide dibuat terlihat konyol," kata dia.
Ketika ditanya apakah komedi hanya boleh menjatuhkan figur otoritas dan mengapa tidak menargetkan mereka yang tidak memiliki kekuasaan, Atkinson punya pandangan tersendiri. Ia menjawab bahwa meskipun komedi akan menyinggung, tapi para komedian tetap harus berhati-hati.
"Apakah harus selalu 'menendang'? Betulkah? Bagaimana jika ada seseorang yang sangat sombong, arogan, agresif, puas diri, yang kebetulan berada dalam masyarakat? Mereka tidak semuanya ada di parlemen atau di monarki," ujar pemeran Mr Bean ini.
Menurut Atkinson, ada banyak orang yang sangat sombong dan puas diri di masyarakat yang juga pantas untuk di-blow-up. "Dalam masyarakat bebas yang proporsional, semua harus diizinkan membuat lelucon tentang apa pun," katanya.