Rabu 22 Jun 2022 15:09 WIB

Aktivitas Fisik Harian Anak Indonesia Masih Rendah, Apa Sebab?

Aktivitas fisik masih identik dengan olahraga intensitas berat dan kompetisi.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Seorang anak belajar bermain papan seluncur atau skateboard di taman bermain skateboard (skatepark), Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (21/6/2022). Masih banyak anak Indonesia yang kurang melakukan aktivitas fisik harian sesuai rekomendasi.
Foto:

Dr Listya mengungkapkan, ada banyak jenis aktivitas fisik yang bisa dilakukan anak, seperti berlari, bersepeda, jalan cepat, bermain kejar-kejaran, berenang, menari, bahkan loncat tali. Menurut dia, aktivitas fisik tersebut bisa membantu mengoptimalisasi tumbuh kembang anak dengan pendekatan bergerak.

"Seseorang yang sehat itu belum tentu bugar. Tapi seseorang yang bugar sudah pasti sehat, dan kondisi bugarlah yang bisa membantu mengoptimalkan tumbuh kembang anak, dan bagi orang dewasa bisa membuatnya produktif," jelas dia.

Dari temuan SEANUTS II disebutkan bahwa kejar-kejaran, lari, bersepeda, jalan cepat , dan loncat tali menjadi lima aktivitas fisik terbanyak yang dilakukan anak perempuan pada usia sekolah (7-9,9 tahun). Sementara untuk anak laki-laki pada usia yang sama, lima aktivitas terbanyaknya adalah kejar-kejaran, berlari, bersepeda, sepak bola, dan berjalan cepat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement