Jumat 17 Jun 2022 00:20 WIB

Ini yang Terjadi Menit Demi Menit Usai Meneguk Minuman Soda Rendah Kalori

Betulkah minuman bersoda buruk untuk kesehatan?

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Minuman soda (ilustrasi). Minuman bersoda juga ada yang memakai pemanis rendah kalori sebagai pengganti sukrosa, glukosa, dan fruktosa.
Foto:

20 menit

The Renegade Pharmacist juga mengklaim bahwa dalam waktu 20 menit setelah mengonsumsi minuman soda rendah kalori, maka tubuh Anda mengaktifkan mode penyimpanan lemak. Dasar ilmiahnya ialah studi dari The Nurses' Health Study yang menyatakan bahwa orang yang meminumnya memiliki risiko lebih tinggi terkena tekanan darah tinggi dan diabetes tipe 2.

Namun, Tomlinson mengatakan bahwa minuman soda rendah kalori tidak mengandung gula karena itu tidak ada respons insulin. Dia juga mengatakan minuman ini memiliki jumlah kalori yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan sejumlah smoothie.

40 menit

Banyak orang sebelumnya telah melaporkan mereka menjadi kecanduan minuman soda rendah kalori. Renegade memperingatkan bahwa bahan-bahan dalam minuman bekerja dengan cara yang sama seperti kokain.

Mereka mengklaim bahwa eksitotoksin yang dilepaskan dapat menguras otak dan merangsangnya secara berlebihan ketika minuman tersebut dikonsumsi secara teratur. Namun, Tomlinson mengklaim bahwa minuman itu bisa menjadi bantuan penurunan lemak yang berguna.

60 menit

Setelah satu jam, para ahli mengatakan minuman seperti soda rendah kalori dapat membuat Anda merasa lebih lapar dan haus daripada sebelumnya. Mereka mengklaim minuman ini benar-benar membuat Anda dehidrasi dan dapat membuat merasa mudah tersinggung.

Para ahli juga mengklaim bahwa minuman ini membuat Anda semakin menginginkan makanan manis. Sebuah studi terdahulu yang dilakukan pada tikus menunjukkan kemungkinan adanya hubungan dengan kanker darah.

"Tetapi hubungan tersebut bukanlah penyebab dan tikus bukanlah manusia," kata Tomlinson.

Lebih lanjut, Tomlinson mengatakan, meta analisis pada 2013 telah menghilangkan efek karsinogenik minuman tersebut pada hewan pengerat. Pada 2015, tinjauan sistematis oleh (Mishra et al) menyimpulkan tidak ada hubungan antara kanker dan minuman yang sama di antara 599.741 orang.

Tomlinson juga mengatakan bahwa klaim minuman diet merusak kesehatan usus dan menyebabkan penyakit dapat dilawan. Faktanya ialah hanya konsumsi ekstrem sekitar 20 kaleng sehari dari waktu ke waktu yang akan berdampak pada kesehatan usus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement