Selasa 14 Jun 2022 19:34 WIB

Tiga Ciri Kepribadian Ini Pengaruhi Umur Panjang, Tampak pada Orang yang Usianya 100 Tahun

Seperti apa kepribadian orang yang usianya sampai 100 tahun?

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Kane Tanaka, saat itu berusia 116 tahun, bereaksi setelah menerima sertifikat Guinness World Records, di panti jompo tempat dia tinggal di Fukuoka, Jepang barat daya pada 9 Maret 2019. Wanita Jepang yang diakui sebagai orang tertua di dunia itu meninggal pada usia 119 pada April 2022. Peneliti melihat ada keterkaitan antara kepribadian dengan umur panjang.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian kecil orang bisa hidup sampai usia 100 tahun ke atas. Apa yang membuat orang dapat menjadi centenarian? Temuan terbaru mengungkap bahwa kepribadian turut berpengaruh pada kemungkinan untuk berumur panjang.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal AGE, para peneliti berusaha untuk mengeksplorasi kemungkinan kepribadian memengaruhi umur panjang. Untuk sampai pada temuan mereka, para peneliti memeriksa karakteristik kepribadian centenarian.

Baca Juga

Para peneliti mengembangkan metode yang membandingkan skor tes kepribadian yang sebenarnya untuk centenarian dengan skor tes yang diprediksi untuk orang berusia 100 tahun dibandingkan dengan kontrol yang lebih muda. Para peserta terdiri dari 70 centenarian Jepang berusia 100 sampai 106 tahun yang memiliki kemampuan kognitif yang baik dengan dan 1.812 orang tua berusia 60 sampai 84 tahun, semuanya penduduk Tokyo.

Inventarisasi lima faktor NEO (NEO-FFI) digunakan untuk menilai lima besar ciri-ciri kepribadian, yaitu neurotisisme, ekstraversi, keterbukaan, keramahan, dan kesadaran. Apa yang berhasil diungkap para peneliti?

Hasilnya menunjukkan keterbukaan yang lebih tinggi pada pria dan wanita berusia 100 tahun. Perempuan berusia 100 tahun juga punya kesadaran serta ekstraversi yang lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol.

"Hasil ini menunjukkan bahwa skor tinggi dalam ciri-ciri kepribadian tertentu, seperti ketelitian, ekstraversi, dan keterbukaan, dikaitkan dengan umur panjang," tulis para peneliti seperti dilansir dari laman Express, Selasa (14/6/2022).

Peneliti berspekulasi bahwa ciri-ciri kepribadian ini berkontribusi pada umur panjang melalui perilaku yang berhubungan dengan kesehatan, pengurangan stres, dan adaptasi terhadap masalah yang menantang dari usia.

Sejak penelitian ini diterbitkan, para peneliti juga telah mengidentifikasi ciri kepribadian yang kurang terkait dengan umur panjang. Menurut sebuah studi tentang penanda umur panjang, yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One, tingkat neurotisisme yang lebih rendah lebih kondusif untuk umur panjang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement