Rabu 08 Jun 2022 14:29 WIB

Bayi tak Berhenti Menangis, Kapan Harus Diperiksakan ke Dokter?

Kenali tanda-tanda bahaya di balik tangisan bayi.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Bayi menangis. Jangan biarkan bayi menangis terlalu lama.
Foto:

Walaupun begitu, ada juga yang percaya bahwa membiarkan bayi menangis sendirian adalah salah satu dari teknik pengasuhan. Membiarkannya menangis diyakini dapat membantu bayi belajar untuk menenangkan diri dan mengatasi emosi.

Padahal, salah satu penelitian terbaru oleh University of Warwick menemukan bahwa membiarkan bayi menangis tidak berdampak pada perkembangan perilaku atau keterikatan mereka dengan ibu. Itu juga tidak dapat membantu mereka mengembangkan pengendalian diri.

Tapi tentu saja, ini adalah topik perdebatan panas. Umumnya, para ahli mengatakan bayi di bawah usia enam bulan harus selalu dimanjakan. Namun, kalau bayi sering menangis tanpa sebab, bisa jadi itu karena kolik.

Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) mengingatkan agar orang tua segera ke rumah sakit jika:

- Khawatir pada tangisan bayi

- Bayi mengalami kolik dan segala cara tidak berhasil meredakannya

- Merasa sulit menenangkannya

- Bayi tidak tumbuh atau tidak bertambah berat

- Bayi masih memiliki gejala kolik setelah usia empat bulan.

Sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa tangisan bayi belum mencapai puncaknya pada usia empat bulan. Itu masih akan berlanjut hingga bayi berusia enam bulan.

Para peneliti di Denmark menantang penelitian tahun 1962 yang paling otoritatif, yang mengatakan bahwa tangisan memuncak pada enam minggu, sebelum menurun ke tingkat yang rendah setelah 12 minggu. Dengan mengumpulkan data dari 17 negara, 57 proyek penelitian, dan 7.600 bayi, data tersebut lebih kuat.

"Kami telah membuat dua model matematika yang cukup mewakili data yang tersedia," kata ahli saraf Christine Parsons dari Aarhus University.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement