Senin 06 Jun 2022 14:16 WIB

Waspada, Sering Buang Air Kecil Siang dan Malam Bisa Jadi Tanda Gagal Jantung

Kebiasaan sering berkemih sering kali diabaikan sebagai gejala gagal jantung.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nora Azizah
Kebiasaan sering berkemih sering kali diabaikan sebagai gejala gagal jantung.
Foto: www.maxpixel.com
Kebiasaan sering berkemih sering kali diabaikan sebagai gejala gagal jantung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gagal jantung saat ini mejadi salah satu kasus yang lebih umum di Amerika Serikat (AS). Jika tidak diobati, jenis penyakit jantung ini cenderung berkembang sehingga diagnosis dini menjadi penting. Sayangnya, gagal jantung bisa sulit dideteksi pada tahap awal karena gejalanya mudah diabaikan.

Beberapa gejala gagal jantung tidak secara jelas terkait dengan masalah jantung. Gejala itu mungkin disalahartikan sebagai tanda masalah kesehatan yang berbeda, atau hanya dianggap sebagai bagian dari proses penuaan normal.

Baca Juga

Beberapa gejala gagal jantung yang mengejutkan ini termasuk kaki atau pergelangan kaki bengkak, berbagai kelainan kulit, mulas, kurang nafsu makan, kelelahan secara keseluruhan, bahkan nyeri rahang atau leher. Namun, ada gejala gagal jantung lain yang mungkin Anda lewatkan dan berhubungannya dengan kebiasaan di kamar mandi.

Masalah kandung kemih bisa menjadi tanda gagal jantung. Jika Anda sering ke kamar mandi sepanjang siang atau malam karena ingin buang air kecil, Anda mungkin mengalami gejala gagal jantung. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam International Neurourology Journal edisi Juni 2018, hingga 50 persen pasien dengan gagal jantung menderita kandung kemih yang terlalu aktif dan inkontinensia urin.

 

Mengapa? Gagal jantung melemahkan jantung dan mengurangi kemampuannya memompa darah secara efisien, yang dapat menyebabkan banyak masalah, termasuk penumpukan cairan. 

"Salah satu temuan kunci dari gagal jantung adalah akumulasi kelebihan cairan dalam tubuh," kata ahli jantung dan VP Medis di K Health, Edo Paz dilansir BestLife, Senin (6/6/2022).

Dia menjelaskan, hal ini dapat menyebabkan gejala gagal jantung yang khas seperti pembengkakan kaki dan kesulitan bernapas. Salah satu cara tubuh merespon kelebihan cairan adalah meningkatkan jumlah urin yang diproduksi oleh ginjal. Urin ekstra di ginjal ini kemudian menuju ke kandung kemih, menyebabkan kebutuhan untuk buang air kecil lebih sering.

Apa yang dimaksud dengan sering buang air kecil? Menurut Komunitas Kandung Kemih dan Usus, rata-rata seseorang akan buang air kecil enam atau tujuh kali dalam 24 jam. Namun, angka ini jelas dipengaruhi oleh gaya hidup dan faktor kesehatan lainnya, termasuk usia, tingkat aktivitas fisik, volume dan jenis cairan yang dikonsumsi, obat-obatan tertentu, serta kondisi kesehatan lainnya. Jika Anda terus-menerus buang air kecil lebih dari 10 kali sehari, lebih sering dari biasanya tidak berhubungan dengan faktor lain, atau hanya merasa ada yang tidak beres, Anda mungkin perlu mengunjungi ahli jantung.

"Kebanyakan orang mengetahui tubuh mereka lebih baik daripada dokter mana pun. Secara umum, jika Anda terus-menerus merasa ada sesuatu yang tidak 'benar' atau tidak seperti biasanya, itu memerlukan perhatian medis,” ujar dokter kardiologi, Parag Joshi.

Obat gagal jantung dapat memperburuk gejala ini. Bagi mereka yang sudah didiagnosis dengan gagal jantung, beberapa jenis perawatan yang banyak digunakan untuk kondisi ini juga dapat mempengaruhi kandung kemih dan fungsinya.

"Dokter sering meresepkan obat seperti diuretik yang mendorong peningkatan produksi urin untuk memperbaiki gejala," kata Paz.

Karena fungsi utamanya adalah meringankan beberapa penumpukan cairan yang disebabkan oleh gagal jantung, maka obat-obatan ini dapat membuat orang perlu buang air kecil lebih sering. Itulah sebabnya dokter biasanya menyarankan pasien menghindari meminumnya pada malam hari sebelum tidur.

Sering buang air kecil memiliki banyak penyebab lainnya. Menurut Paz, ada banyak kondisi atau faktor lain selain gagal jantung yang bisa menyebabkan sering buang air kecil. Dia mencantumkan kelebihan konsumsi cairan atau kafein, diabetes, infeksi saluran kemih, hiperplasia prostat jinak, sistitis interstisial, dan kandung kemih yang terlalu aktif sebagai beberapa penyebab alternatif. Melihat gejala lain yang mungkin Anda alami dapat membantu mengidentifikasi penyebab yang mendasari sering buang air kecil.

Gagal jantung biasanya dikaitkan dengan gejala lain, seperti sesak napas, kaki bengkak, dan kelelahan. Jika sering buang air kecil adalah satu-satunya gejala, maka itu lebih mungkin menjadi penyebab selain gagal jantung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement