Saat Savalas menerima diagnosisnya, dilaporkan bahwa kankernya telah menyebar ke lapisan otot yang mendasari dinding kandung kemih. Ini sangat memengaruhi sebagian besar pasien, bahkan dengan pengobatan.
Savalas sempat ditawari untuk menjalani operasi pengangkatan sebagian kandung kemihnya dan organ terdekat yang menyimpan sel kanker. Namun, ia menolak karena tidak ingin melalui apa yang dialami ayahnya.
"Ayahnya sendiri telah menjalani operasi dan itu benar-benar mengerikan. Itu terjadi pada tahun 1947 atau 1948 lalu ayahnya sangat lumpuh," kata Kausakis.
Begitu penyakitnya berkembang, Savalas tidak punya pilihan selain menjalani prosedur yang dikenal sebagai kistektomi radikal. Operasi ditujukan untuk mencegah kankernya menjalar.
Selama beberapa tahun, Savalas menjalani sistoskopi alias endoskopi kandung kemih setiap tiga atau empat bulan untuk memeriksa pertumbuhan baru. Kondisi Savalas tampaknya stabil. Akan tetapi, pada Desember 1993, keadaan berubah menjadi yang terburuk.
"Kanker telah menyebar ke tulang dan organ lainnya dan dia benar-benar sangat sakit selama sekitar enam pekan," ujar Kousakis.