Terkait rencana menurunkan angka perokok per 2030 di Inggris, grup tembakau Swiss-Amerika Philip Morris International (PMI) turut angkat suara. PMI mengajukan alternatif yang menurut mereka lebih baik, seperti produk rokok tanpa asap dan rokok elektrik.
"Berhenti (merokok) merupakan opsi terbaik, namun bagi yang tidak berhenti, sains dan teknologi telah memungkinkan perusahaan seperti kami untuk menciptakan alternatif yang lebih baik agar (orang) bisa terus merokok," ungkap Head of Global Scientific Communications PMI Dr Moira Gilchrist.
Keputusan yang cukup "keras" terkait kebiasaan merokok telah dilakukan di beberapa negara. Di Amerika Serikat, misalnya, Food and Drug Administration telah mendorong rencana pelarangan rokok mentol dan rokok berperisa demi menurunkan jumlah perokok.
Selandia Baru juga mengambil langkah tegas terkait larangan merokok. Dalam aturan yang baru, warga Selandia Baru yang lahir pada 2008 atau setelahnya dilarang untuk membeli dan menggunakan rokok atau produk tembakau lain seumur hidup mereka.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
