Bagi penggemar kopi, Davison hanya mengimbau agar mereka berhati-hati dalam menambahkan bahan-bahan lain dalam sajian kopi mereka. Bahan-bahan seperti gula, sirup berperisa, hingga whipped cream bisa meningkatkan asupan gula dan lemak jenuh.
"Bila Anda sensitif terhadap kafein atau Anda mengalami palpitasi jantung (berdebar), akan sangat baik bila Anda mengurangi jumlah (kopi) yang diminum," kata Davison.
Hal senada juga diungkapkan oleh profesor emeritus di bidang nutrisi dan diet King's College London, Prof Tom Sanders. Menurut Prof Sanders, jenis kopi yang diminum sebenarnya tidak begitu berpengaruh bila hanya dikonsumsi sebanyak satu-dua cangkir per hari.
"Tapi (jenis kopi) menjadi penting bila Anda minum lebih banyak," jelas Prof Sanders.
Beberapa studi terdahulu cukup banyak menyoroti soal manfaat kopi bagi kesehatan kardiovaskular. Studi pada 2021 misalnya, menunjukkan bahwa konsumsi 0,5-3 cangkir kopi per hari berkaitan dengan penurunan risiko strok sebesar 21 persen dan penurunan risiko kematian akibat penyakit jantung sebesar 17 persen.