Meskipun demikian, tinjauan literatur pada 2020 yang diterbitkan di BMJ menemukan meluasnya penggunaan suplemen vitamin dan mineral di negara-negara berpenghasilan tinggi. Hal itu tampaknya berkontribusi pada peningkatan prevalensi populasi asupan di atas tingkat yang dapat ditoleransi.
"Bukti kualitas tinggi kurang pada efek buruk jangka panjang dari asupan berlebih untuk beberapa nutrisi sehingga tidak jelas apakah ini menjadi perhatian."
Tinjauan tersebut juga meragukan kredibilitas bukti yang mendukung banyak klaim kesehatan. Sebetulnya, asupan nutrisi lengkap bisa didapatkan melalui diet seimbang. "Jika Anda mengonsumsi vitamin, suplemen, atau produk herbal, selalu baca label keamanan yang disertakan dengan kemasannya,"
kata Harvard Health.
Jika Anda mengalami gejala-gejala yang berkaitan dengan setelah mengonsumsi suplemen makanan, berhentilah meminumnya. Hubungi dokter kalau masih tak enak badan.