Sabtu 02 Apr 2022 09:08 WIB

Sakit Kepala Bisa Jadi Gejala Hipertensi, Ukur Tekanan Darah untuk Memastikannya

Hipertensi sering kali tidak bergejala.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Sakit (ilustrasi). Untuk memastikan kaitan antara sakit kepala dan hipertensi, seseorang perlu mengecek tekanan darahnya.
Foto:

Cara yang paling dapat diandalkan adalah melakukan cek tekanan darah tinggi. Tekanan darah diukur dengan dua angka yakni, tekanan sistolik (angka yang lebih tinggi) dan diastolik (angka yang lebih rendah), yang tercatat dalam milimeter air raksa (mmHg).

Tekanan darah dianggap tinggi jika mencapai 140/90 mmHg atau apa pun yang mendapat skor lebih tinggi. Jika Anda berusia di atas 80 tahun, jumlah ini disesuaikan menjadi 150/90 mmHg atau lebih tinggi.

photo
Gejala hipertensi - (Republika)

Setelah terkonfirmasi hipertensi, Anda mungkin harus menyesuaikan kebiasaan gaya hidup atau mulai minum obat. Perubahan gaya hidup efektif yang dapat membantu menurunkan hipertensi termasuk mengurangi garam, kafein dan alkohol, berolahraga, berhenti merokok dan menurunkan berat badan jika obesitas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement