Jumat 18 Mar 2022 12:20 WIB

Jangan Luput Pantau Gejala MIS-C Setelah Anak Sembuh dari Covid-19

MIS-C bisa muncul setelah masa akut Covid-19 pada anak telah berlalu.

Rep: Gumanti Awaliyah, Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Anak sakit (Ilustrasi). Sindrom peradangan multisistem pada anak (MIS-C) dapat menyerang anak yang bergejala ringan atau tidak bergejala saat kena Covid-19. Sindrom ini dapat mengusik tiga hingga enam pekan setelah anak sembuh dari Covid-19.
Foto:

Sindrom peradangan multisistem pada anak adalah kondisi yang sangat langka, terjadi pada kurang dari satu persen anak-anak yang terjangkit penyakit tersebut. Hanya sekitar satu hingga lima dari 100 ribu yang kemudian mengembangkannya perlu dirawat di rumah sakit.

Akan tetapi, sindrom itu dapat menyerang anak-anak yang sehat sekitar empat sampai enam pekan setelah terkena infeksi SARS-CoV-2. Sering kali, karena gejalanya bisa dikacaukan dengan sesuatu yang lain, dokter kehilangan tanda-tanda kuncinya hingga luput terdiagnosis.

Ribuan orang tua telah berkumpul bersama secara online untuk meningkatkan kesadaran di masyarakat dan petugas medis mengenai risiko sindrom tersebut. Mereka merasa anak-anaknya tidak didiagnosis secara akurat.

Kelompok pendukung Paediatric Inflammatory Multisystem Syndrome-TS Covid-19 dibentuk pada Oktober 2020 untuk membantu mempercepat diagnosis. Kelompok ini menemukan sebagian besar kasus salah diagnosis setidaknya sekali.

Juru bicara kelompok pendukung, Joanna Buckmaster, mengatakan bahwa informasi tentang sindrom tersebut belum luas disebarkan. Padahal, orang tua perlu mengetahuinya.

"Meskipun ada upaya luar biasa dari staf National Health Society (NHS), sayangnya masih terjadi kesalahan diagnosis," ujar Buckmaster, seperti dilansir laman The Sun, Jumat (18/3/2022).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement