REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sistem reproduksi yang tidak berfungsi dapat menyebabkan penurunan kesuburan pria. Infertilitas pria dapat menjadi konsekuensi dari berbagai komplikasi kesehatan yang mendasarinya.
Beberapa faktor gaya hidup dan diet juga dapat memengaruhinya secara signifikan. Dalam hal kesehatan reproduksi yang sehat, pilihan yang Anda buat hari ini dapat memiliki efek jangka pendek dan jangka panjang yang sama.
Beberapa gejala umum infertilitas pria termasuk libido rendah, nyeri atau ketidaknyamanan genital, dan "ketidakmampuan" untuk meghamili. Berikut beberapa kebiasaan tidak sehat yang dapat merusak kesuburan pria seperti dilansir di laman Times Now News, Ahad (13/3/2022):
1. Kebiasaan minum alkohol dan merokok
Merokok dapat memiliki efek buruk pada kesuburan pria karena dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti penurunan kualitas sperma, disfungsi ereksi, libido rendah, dan lainnya. Konsumsi alkohol juga dapat menghambat kadar testosteron pada pria. Oleh karena itu, minum dan merokok tidak dianjurkan untuk memastikan sistem reproduksi pria yang sehat.
2. Stres
Stres berlebihan tidak baik untuk Anda. Namun tahukah Anda stres yang tidak dikelola dengan baik dapat memiliki efek merusak pada sistem reproduksi pria. Ini karena stres dapat menyebabkan perubahan hormonal seperti ketidakseimbangan testosteron, yang dapat berdampak langsung pada kesuburan pria.
3. Obesitas
Apakah timbangan Anda menggila akhir-akhir ini? Obesitas adalah salah satu hadiah terburuk yang dapat Anda berikan kepada tubuh. Ketika berbicara tentang kesuburan pria, obesitas dapat memiliki efek buruk pada kesuburan pria. Berat badan yang salah dapat menyebabkan perubahan DNA yang tidak sehat pada sperma dan mengurangi kualitas sperma secara keseluruhan.
4. Sedentary lifestyle
Gaya hidup yang kurang aktivitas fisik dapat memengaruhi kualitas dan kuantitas sperma, stamina, dan kekebalan Anda. Hal ini dapat memengaruhi memiliki efek buruk pada kesuburan secara keseluruhan.
5. Mengobati sendiri
Kebiasaan meminum obat-obatan tanpa konsultasi kepada dokter bukan cara tepat. Obat-obatan tertentu dapat menyebabkan efek samping seperti interaksi dengan obat lain, perubahan produksi sperma, hingga efek buruk pada organ reproduksi.