Rabu 09 Mar 2022 05:15 WIB

Kebiasaan Membunyikan Jari Tangan tidak Picu Arthritis, Ini Risiko Sebenarnya

Membunyikan jari tidak ada kaitannya dengan arthritis, tetapi tetap ada risikonya.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Kebiasaan membunyikan tangan memang tidak memicu arthritis, tetapi ada risiko lainnya yang bisa dialami.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menekukkan buku-buku jari hingga berbunyi memang memberikan kepuasan tersendiri. Akan tetapi, sebagian orang meyakini bahwa kebiasaan ini bisa memicu arthritis. Benarkah?

Para ahli telah mengungkapkan bahwa hal tersebut hanya sekedar mitos. Membunyikan jari tidak menyebabkan arthritis.

Baca Juga

Akan tetapi, ada masalah lain yang patut diwaspadai dari kebiasaan membunyikan buku-buku jari. Masalah tersebut berkaitan dengan kekuatan cengkraman atau genggaman, menurut dr Karl Kruszelnicki.

Melalui akun TikTok miliknya, dr Kruszelnicki mengatakan dampak dari kebiasaan membunyikan buku-buku jari bisa jadi baru terasa di masa tua. Dampak ini berupa kesulitan untuk melakukan aktivitas yang berkaitan dengan kekuatan cengkraman tangan, seperti membuka tutup stoples.

Kesulitan ini bisa terjadi karena kebiasaan membunyikan buku-buku jari dapat membuat seseorang kehilangan kekuatan cengkramannya hingga 75 persen. Hal ini juga disoroti dalam sebuah studi yang melibatkan 300 orang dengan kebiasaan membunyikan buku-buku jari. Studi ini dilakukan selama 35 tahun.

Selama studi ini berlangsung, tim peneliti tak menemukan adanya peningkatan kasus arthritis yang berkaitan dengan kebiasaan membunyikan buku-buku jari. Peneliti juga menemukan adanya sedikit pembengkakan pada sendi-sendi jari, yang sebenarnya bukan masalah besar.

Di samping itu, tim peneliti menemukan adanya penurunan kekuatan cengkraman atau genggaman tangan. Penurunan ini bahkan mencapai seperempat kali lebih rendah dari seharusnya.

"Jadi tidak ada bukti kuat bahwa membunyikan buku-buku jari Anda akan membuat Anda mengalami arthritis, tetapi itu bisa membuat Anda sulit untuk membuka stoples," jelas dr Kruszelnicki, seperti dilansir The Sun, Selasa (8/3/2022).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement