Sabtu 05 Mar 2022 01:10 WIB

Bolak-balik ke Toilet Bisa Jadi Tanda Ada Tumor di Usus Besar

Perubahan dalam kebiasaan buang air besar bisa menjadi pertanda masalah usus besar.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Kloset. Bolak-balik ke toilet tanpa penyebab yang jelas bisa jadi merupakan tanda awal adanya tumor di usus besar.
Foto: Republika/Reiny Dwinanda
Kloset. Bolak-balik ke toilet tanpa penyebab yang jelas bisa jadi merupakan tanda awal adanya tumor di usus besar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perubahan kebiasaan buang air besar yang drastis perlu menjadi perhatian. Menurut Mayo Clinic, bolak-balik ke toilet tanpa penyebab yang jelas bisa jadi merupakan tanda awal adanya tumor di usus besar.

Sejumlah indikasi kanker terkait masalah toilet itu bisa berupa beberapa gejala. Selain buang air besar (BAB) terus-menerus, tanda lain termasuk diare, sembelit, atau perubahan konsistensi tinja.

Baca Juga

Pasien juga mungkin mengalami pendarahan di dubur atau ada darah di tinja. Gejala lain yakni perut terasa tidak nyaman dalam waktu yang berkepanjangan, seperti mengalami kram perut, nyeri, atau penuh gas.

Cara paling efektif untuk memeriksa apakah gejala tersebut merupakan tanda kanker usus besar atau tidak, adalah dengan kolonoskopi. Prosedur itu memasukkan tabung fleksibel dengan kamera di ujungnya ke dalam tubuh.

Kamera yang masuk melalui anus dan naik ke rektum itu bisa pula mengambil polip prakanker, yang dapat diangkat dan dikirim ke laboratorium untuk pengujian. Alternatif lain, pasien mungkin diminta mengirimkan sampel tinja.

Dari sana, laboratorium bisa mengecek jejak darah. Secara umum, beberapa kasus kanker usus tidak dapat dihindari. Akan tetapi, sebagian kasus dapat dicegah melalui perubahan pola makan yang lebih sehat.

Asupan serat dalam makanan dapat melindungi tubuh dari munculnya kanker, dengan cara meningkatkan curah dan mengencerkan karsinogen dalam bahan limbah. Cara itu membatasi kontak antara karsinogen dan lapisan usus besar.

Ahli gizi di Cambridge telah menyarankan bahwa risiko diet sarat pati mungkin juga sangat protektif terhadap kanker usus. Beberapa badan kesehatan menyatakan bahwa orang yang makan diet rendah daging olahan dan daging merah lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan penyakit ini.

Makanan tinggi serat termasuk biji-bijian, seperti roti cokelat atau beras merah, kacang-kacangan, buah, dan sayuran. Selain itu, mengelola berat badan di rentang yang sehat juga jadi langkah pencegahan.

Cara lain mencegah kanker adalah dengan berolahraga secara teratur. Tubuh yang aktif dapat membantu mengurangi peradangan dan menjaga berat air tetap terkendali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement