Senin 28 Feb 2022 18:22 WIB

Terapi EPO Bantu Atasi Anemia Pasien Cuci Darah

Ada syarat yang harus dipenuhi pasien cuci darah untuk mendapatkan terapi EPO.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Pasien cuci darah. Pasien hemodialisis memerlukan terapi EPO karena tubuhnya tidak bisa mengganti sel lama dengan sel baru dengan cepat.
Foto:

Prof Rully menjelaskan, target kenaikan kadar Hb dari 10 g/dL sampai 12 g/dL itu memerlukan waktu sekitar dua bulan penyuntikan dengan catatan semua syarat terpenuhi. Jika suntikan berhenti maka Hb dapat turun kembali.

Penyutikan EPO harus dilakukan secara rutin. Masalahnya, di Indonesia, pemberian eritropetin belum tercakup dalam pembiayaan hemodialisis sehingga pemberian transfusi darah masih cukup banyak dilakukan.

Padahal, dapat dikatakan transfusi darah memiliki banyak risiko apabila dilakukan kepada pasien cuci darah. Sedangkan terapi EPO lebih aman untuk diberikan karena dapat menghasilkan peningkatan Hb yang berkesinambungan, menghasilkan sel darah merah yang berfungsi secara normal, dan dapat meningkatkan kualitas hidup dengan memelihara target Hb yang lebih tinggi.

Menurut Konsensus Perkumpulan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) tahun 2011, tujuan tata laksana anemia pada penyakit ginjal kronik adalah meningkatkan hemoglobin (Hb) sehingga menurunkan kebutuhan transfusi darah. Selain itu, menghilangkan gejala yang ditimbulkan dari anemia, mencegah komplikasi kardiovaskuler, menurunkan morbiditas dan mortalitas akibat anemia, dan meningkatkan kualitas hidup.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement