Jadi, seseorang dapat menjaga berat badan jika pati yang bisa dicerna diubah menjadi pati resisten. Tanvi S Chiplunkar, ahli gizi senior di Bhatia Hospital Mumbai, mengatakan bahwa pati resisten membantu menjaga keseimbangan mikroba di usus tetap sehat.

"Ketika Anda makan pati resisten, ia akan melewati usus kecil (tempat nutrisi diserap) lalu ke usus besar. Itu menjadi bahan bakar untuk bakteri baik di tubuh," kata Chiplunkar.

Ahli gizi dari India, Preety Tyagi, mengatakan bahwa pati resisten tidak akan mengendap di tubuh jika tidak digunakan. Pati resisten juga akan mengisi tubuh dengan kalori yang pada dasarnya tidak perlu dibakar, sehingga membuat Anda tidak merasa lapar.

"Ini juga alasan mengapa kadar gula (glukosa) darah naik lebih lambat setelah makan dengan pati resisten. Peningkatan kadar gula darah yang lebih lambat juga membantu tubuh menggunakan insulin dengan lebih baik. Ini dapat meningkatkan kontrol diabetes tipe 2 dan manajemen berat badan," kata Chiplunkar.

Ahli diet Lavleen Kaur juga membagikan video yang menjelaskan bagaimana menghindari kembung setelah makan nasi rajma. Di dalamnya, dia menyebutkan bahwa memasak nasi dengan satu sendok makan kelapa dapat membantu penderita diabetes mengontrol kadar gula darahnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika