Van Kerkhove mengatakan, belum ada penelitian yang menunjukkan porsi penyintas long Covid akan berubah dengan varian omicron. Dokter dari Stanford University yang memimpin salah satu dari banyak klinik yang berspesialisasi dalam long Covid, Linda Geng, mengatakan bahwa meskipun tidak dapat mengatakannya dengan pasti, tetapi gelombang pasien baru mungkin terjadi.
"Kita harus sangat berhati-hati dan siap," kata Geng, dikutip AP, Kamis (10/2/2022) .
Sementara itu, para ilmuwan berlomba untuk mencari tahu apa yang ada di balik kondisi misterius tersebut. Beberapa teori menyebutkan long Covid mungkin bentuk gangguan autoimun.
Gumpalan mikro kecil dapat menyebabkan gejala penonaktifan atau mungkin virus laten dalam tubuh telah diaktifkan kembali. Para ilmuwan juga melihat apakah vaksin bisa menjadi bagian dari jawabannya.
Tim dari Yale University sedang mempelajari kemungkinan bahwa vaksinasi dapat mengurangi gejala long Covid. Dua penelitian lain menawarkan bukti awal bahwa vaksinasi sebelum terkena Covid-19 dapat membantu mencegah penyakit yang berkepanjangan atau setidaknya mengurangi tingkat keparahannya.