Senin 07 Feb 2022 17:59 WIB

Sudah Olahraga Tapi Perut Masih Buncit? Ini Dia Biang Keladinya

Bukan cuma olahraga yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah perut buncit.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Lingkar perut (ilustrasi). Lemak perut bisa membandel jika orang tidak melakukan upaya lain untuk memangkasnya, di samping berolahraga.
Foto: Pxfuel
Lingkar perut (ilustrasi). Lemak perut bisa membandel jika orang tidak melakukan upaya lain untuk memangkasnya, di samping berolahraga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hanya berolahraga disebut kurang efektif dalam mengatasi perut buncit. Pakar nutrisi Michael Mosley mengingatkan, terdapat beberapa hal lain yang harus dilakukan untuk memangkas lemak perut sambil tetap berolahraga.

Ada sejumlah kasus di mana berat badan terpantau turun, akan tetapi lemak perut dan lingkar pinggang tidak menyusut sesuai keinginan. Padahal, orang tersebut sudah mengurangi kalori dan pergi ke gym lima kali sepekan.

Baca Juga

"Ini membuat frustrasi. Berkomitmen untuk makan dengan baik dan berolahraga adalah perubahan gaya hidup yang cukup besar. Anda sudah melakukannya, jadi mengapa tubuh Anda tidak mau bekerja sama?" ujar Mosley.

Dokter yang sering berbagi tips penurunan berat badan itu memaparkan jawabannya. Untuk menghilangkan lemak perut, seseorang harus memahami seluk-beluknya, termasuk perlu mengerti dasar-dasar cara kerja insulin.

Mosley menjelaskan, tubuh memproduksi insulin setelah makan untuk menjaga gula darah tetap stabil. Di dinding sel, insulin membuka port glukosa untuk memungkinkan gula  lewat. Insulin juga membatasi pelepasan sumber energi berupa asam lemak ke sistem tubuh.

Semua itu baik dan bagus, selama insulin bekerja optimal. Namun, seiring bertambahnya usia, reseptor insulin dinding sel menjadi kurang sensitif. Akibatnya, bahkan setelah makan, darah penuh dengan glukosa dan asam lemak.

Kondisi tersebut yang mendorong serangkaian hasil buruk, termasuk timbunan lemak perut. Lantas, bagaimana cara menghindarinya? Mosley mengatakan, memangkas konsumsi gula adalah kuncinya.

Penulis buku The 8-Week Blood Sugar Diet itu menganjurkan untuk membatasi konsumsi makanan ringan dan minuman yang banyak mengandung gula. Terutama, produk kemasan yang punya embel-embel "diet".

Mosley juga merekomendasikan untuk mengurangi asupan makanan atau minuman yang mengandung lebih dari lima persen gula. Menyantapnya boleh-boleh saja, asalkan tidak lebih dari dua kali sepekan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement