REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kopi dan bawang putih memang bisa memicu terjadinya bau mulut. Akan tetapi, bau mulut juga bisa menjadi pertanda ada masalah kesehatan pada seseorang.
Dokter gigi Abdullah Zahiri yang berbasis di Dubai, Uni Emirat Arab, mengungkapkan, ada tiga kondisi yang dapat memicu bau mulut. Berikut ini adalah ketiga kondisi tersebut, seperti dilansir The Sun, Jumat (29/1/2022).
Lidah putih
Saat menyikat gigi, sebagian orang mungkin lupa untuk ikut membersihkan permukaan lidah mereka. Padahal, tonjolan-tonjolan papila di permukaan lidah bisa menjadi tempat menumpuknya bakteri dan sisa makanan.
Penumpukan ini akan membuat permukaan lidah tampak memiliki lapisan berwarna putih. Sebagian orang memiliki kerentanan lebih besar untuk mengalami lidah putih. Sebagai contoh, orang yang bernapas melalui mulut, perokok, orang yang menjalani terapi kanker, atau orang dengan sistem imun yang lemah.
Beberapa masalah kesehatan lain juga bisa memicu lidah putih. Sebagian di antaranya adalah sariawan, sifilis, dan lichen planus oral.
Area putih di lidah bisa dibersihkan dengan sikat gigi. Bagian putih tersebut juga bisa dibersihkan menggunakan pembersih atau sikat khusus lidah.
Karang gigi
Karang gigi atau lapisan plak yang mengeras di permukaan gigi bisa memicu bau mulut. Di sisi lain, sebagian orang kerap tak menyadari bahwa mereka memiliki karang gigi.
Dokter gigi Mohsin Ghor yang berbasis di London, Inggris mengatakan, karang gigi biasanya tidak menyebabkan bau mulut. Akan tetapi, keberadaan karang gigi akan membuat gigi sulit untuk dibersihkan secara menyeluruh.
Celah-celah yang terbentuk di antara karang gigi dan gigi dapat menjadi tempat berkumpulnya bakteri. Bakteri ini akan memecah sisa makanan dan minuman, kemudian menghasilkan zat yang berbau.
Untuk mencegah karang gigi, sikat gigi dua kali sehari dengan sikat gigi elektrik. Gunakan pula pasta gigi berfloride, obat kumur antiseptik, dan perhatikan pola makan. Bila karang gigi sudah telanjur terbentuk, hanya dokter gigi yang bisa membersihkannya.