Jumat 28 Jan 2022 12:09 WIB

Dosen Sosiologi Bahas Dampak Serial Layangan Putus pada Anak

Layangan Putus mengangkat kisah mengenai perselingkuhan.

Serial Layangan Putus. Dosen Sosiologi Bahas Dampak Serial Layangan Putus pada Anak
Foto:

Hal ini juga berbanding lurus dengan budaya patriarki yang ada di Indonesia. Di mana ketika telah memiliki banyak uang dan kekuasaan, maka laki-laki cenderung lebih merasa berkuasa dan leluasa untuk mengelola, mengatur serta memainkan sistem. Hal tersebut juga termasuk sistem keluarga sehingga salah satu hal yang mungkin dilakukan adalah dengan bermain wanita.

“Untuk meredam kekhawatiran tersebut, masing-masing pasangan harus menyadari hak dan kewajiban di rumah tangga. Saya percaya jika masing-masing pasangan telah melakukan hak dan kewajibannya secara benar maka kekhawatiran dan potensi untuk berselingkuh akan menghilang. Selain itu menumbuhkan kepercayaan antarpasangan juga dapat melawan kekhawatiran,” kata dosen kelahiran Jombang itu.

Namun, selain dampak negatif yang datang, film ini juga memberikan pembelajaran yang bagus bagi pasangan suami istri. Salah satunya adalah mengenali tanda-tanda perselingkuhan dan cara menghadapinya.

Selama ini, beberapa wanita tidak ingin melakukan perceraian ketika mengalami kasus perselingkuhan atau Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Hal itu tidak lepas akan penyematan status janda yang dianggap buruk oleh masyarakat sekitar.

“Saya paham alasan bercerai atau tidak itu sangat personal, entah karena anak ataupun karena percaya pasangan akan berubah. Namun ketika alasannya adalah karena janda merupakan sesuatu buruk, Layangan Putus mematahkan pendapat tersebut,” ujarnya.

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement