Senin 10 Jan 2022 06:30 WIB

Inggris Klaim Hampir Semua Warganya Punya Kekebalan Terhadap Omicron, Kok Bisa?

Penelitian epidemiologi ungkap warga Inggris punya kekebalan terhadap omicron.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Warga mengenakan masker saat melewati toko suvenir di London, Inggris Selasa, 21 Desember 2021. Meluasnya kekebalan yang dimiliki warga Inggris juga tercermin dari rendahnya tingkat perawatan di rumah sakit meski kasus Covid-19 meningkat di tengah penyebaran varian omicron.
Foto:

Di sisi lain, Inggris saat ini sedang menghadapi masalah berupa minimnya tenaga kesehatan yang bertugas. Upaya pencegahan tetap perlu dijalani dengan baik agar fasilitas kesehatan tidak kewalahan menangani penambahan kasus Covid-19.

Vaksinasi dinilai masih menjadi salah satu langkah terpenting dalam mengendalikan pandemi. Di tengah mulai mendominasinya varian omicron, pemberian dosis ketiga vaksin atau booster saat dianjurkan untuk bisa mengendalikan pandemi dengan lebih baik.

photo
Infografis Gejala Omicron Muncul Setelah 48 Jam - (republika.co.id)

Kasus Indonesia

Kementerian Kesehatan mencatat penambahan total kasus konfirmasi omicron sebanyak 414 orang hingga Sabtu (8/1/2022). Ada penambahan kasus sebanyak 75 orang pada Sabtu (8/1/2022).

Secara keseluruhan, selama Desember 2021, kasus konfirmasi omicron sebanyak 136 orang. Sementara itu, pada 2022 hingga Sabtu (8/1/2022) angkanya ada 278 orang.

Dari 414 orang, sebanyak 31 orang dengan kasus transmisi lokal. Sisanya merupakan pelaku perjalanan luar negeri. Selain itu, kebanyakan dari yang terinfeksi omicron adalah mereka yang sudah divaksinasi lengkap.

"Sebagian besar kasus omicron berasal dari pelaku perjalanan luar negeri karena itu masyarakat diharapkan menunda dahulu jika ingin pergi ke luar negeri," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmidzi, Ahad (9/1/2022) malam.

Kasus penularan Omicron paling banyak berasal dari Turki dan Arab Saudi. Meski seseorang telah divaksinasi Covid-19 dua dosis, SARS-CoV-2 tetap bisa menginfeksi. Artinya, vaksinasi tidak menjamin seseorang terhindar dari virus Covid-19.

Bahkan, kebanyakan kasus konfirmasi omicron saat ini dialami orang-orang yang status vaksinasinya telah lengkap. Nadia pun menyerukan masyarakat untuk waspada agar tak tertular Covid-19.

"Wajib disiplin terapkan protokol kesehatan meski sudah divaksinasi, jangan sampai tertular dan menularkan," ucap Nadia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement