REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi terbaru mengungkap bahwa orang yang kekurangan vitamin D memiliki risiko lebih besar mengidap hipertensi atau tekanan darah tinggi. Penelitian yang telah diterbitkan di Medicina itu berlangsung selama delapan tahun.
Tim periset meninjau kondisi kesehatan 500 orang yang tidak memiliki penyakit kronis. Orang-orang dalam penelitian ini tidak menderita hipertensi saat pertama kali diperiksa.
Setelah delapan tahun, orang-orang yang memiliki lebih sedikit vitamin D dalam tubuh mereka cenderung memiliki tingkat tekanan darah yang tidak sehat. Meski menyajikan korelasi antara kadar vitamin D dan tekanan darah, tetapi studi belum mengidentifikasi mekanisme penyebabnya.
Temuan lain, vitamin D juga dapat mengurangi risiko diabetes. Dengan kata lain, kekurangan nutrisi itu dapat memiliki efek sebaliknya. Sementara itu, diabetes adalah faktor umum lain dalam perkembangan penyakit jantung.
Pada pasien yang mengidap diabetes dan tekanan darah tinggi, suplemen vitamin D ditemukan dapat memperbaiki tekanan darah mereka. Meskipun demikian, suplemen vitamin D tidak selalu menjadi jawaban bagi segala kondisi.
Vitamin D adalah nutrisi yang cukup terbatas didapat melalui makanan (produk daging, kuning telur, dan ikan). Tubuh mampu memproduksi vitamin D dari sinar matahari, namun tidak semua negara mendapatkan cukup sinar matahari sepanjang tahun.
Tidak hanya kaitannya dengan risiko penyakit kardiovaskular, ada dampak lain jika tubuh kekurangan vitamin D. Pada anak-anak, itu dapat mengganggu pertumbuhan tulang, dan pada orang dewasa dapat menyebabkan tulang menjadi lunak dan rapuh.