Sabtu 04 Dec 2021 06:41 WIB

Gondongan Menyebar di Antara Anak AS Sudah Divaksinasi

Anak yang sudah divaksinasi masih bisa terkena gondongan, mengapa?

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
Vaksin MMR. Kasus gondongan di AS menyerang anak-anak yang sudah divaksinasi MMR.
Foto:

Sementara itu, Marlow mengatakan kebanyakan orang tidak secara rutin terpapar gondong sehingga tak ada peningkatan kekebalan secara alami. Peningkatan kekebalan terjadi ketika orang terpapar gondong tanpa sampai membuat mereka mengalami gejala sakit.

Gondong terus beredar secara global selama pandemi Covid-19. Marlow pun memperkirakan kasus dan wabah gondong secara nasional yang dapat diperburuk oleh besarnya jumlah populasi yang tidak divaksinasi.

Marlow menyebut bahwa gangguan akibat situasi pandemi saat ini mengakibatkan banyak anak kehilangan kunjungan kesehatan dan vaksin yang direkomendasikan secara rutin, termasuk MMR. Hal itu dapat berkontribusi pada peningkatan kasus atau wabah di masa depan.

Dosis ketiga

Amesh Adalja, seorang senior scholar di Pusat Keamanan Kesehatan di Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg mengatakan vaksin gondong AS mengandung galur genotipe A, yang tidak lagi beredar di negara itu. Hal inilah yang membuat vaksin menjadi kurang efektif.

Adalja mengatakan memerangi wabah baru mungkin semudah mengubah jadwal vaksin MMR dari dua menjadi tiga dosis. Penasihat CDC tentang Praktik Imunisasi awalnya merekomendasikan dosis tunggal vaksin gondong untuk penggunaan rutin pada 1977 dan meningkatkannya menjadi dua dosis pada 1989.

Pada 2017, panel CDC menyarankan bahwa dosis ketiga vaksin MMR dapat diberikan kepada orang-orang yang berisiko tinggi terkena gondong selama wabah besar. Adalja mengatakan bahwa mungkin perlu memperbarui vaksin untuk membuatnya lebih disesuaikan dengan strain yang beredar.

"Tetapi ini mungkin itu sebenarnya tidak perlu karena vaksin yang ada masih bekerja dengan sangat baik, dan ketika tidak berhasil, dosis ketiga bisa membuatnya berhasil," jelas Adalja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement