Sabtu 04 Dec 2021 06:41 WIB

Gondongan Menyebar di Antara Anak AS Sudah Divaksinasi

Anak yang sudah divaksinasi masih bisa terkena gondongan, mengapa?

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
Vaksin MMR. Kasus gondongan di AS menyerang anak-anak yang sudah divaksinasi MMR.
Foto:

Kasus gondong menurun pada 2020 dibandingkan dengan enam tahun sebelumnya. Tetapi, penyakit itu terus beredar di AS meskipun ada penerapan protokol kesehatan, yaitu menjaga jarak dan penggunaan masker, hingga diberlakukannya karantina wilayah atau lockdown selama pandemi Covid-19.

Sejak 1 April 2020 hingga akhir tahun, 32 departemen kesehatan di AS melaporkan 142 kasus gondong. Joseph Lewnard, asisten profesor epidemiologi di School of Public Health di University of California, Berkeley mengatakan jumlah tersebut masih rendah sehingga tidak bisa dijadikan alasan untuk menyebut bahwa vaksin tidak lagi efektif.

photo
Vaksin MMR bisa picu autisme? - (Republika)

"Kita berbicara tentang infeksi yang hampir setiap anak di Amerika akan dapatkan sebelum mereka berusia 20 tahun. Dibandingkan dengan era pra-vaksin, anak-anak yang mendapatkan vaksin MMR tetap sangat terlindungi dari penyakit gondong," jelas Lewnard.

Kasus terobosan

Pada beberapa orang, antibodi dari vaksinasi gondong menurun seiring waktu, membuat perlindungan berkurang. Lewnard mengatakan remaja dengan usia lebih tua paling berisiko selama wabah di kalangan orang muda.

Itu karena mereka lebih mungkin mengalami penurunan kekebalan ketimbang anak-anak yang lebih muda. Penurunan kekebalan terjadi karena berkurangnya perlindungan yang diberikan vaksin seiring waktu.

"Perlindungan masih tinggi, tetapi akan ada beberapa yang kehilangan perlindungan dalam satu dekade atau kurang, bahkan setelah mereka divaksinasi," kata Lewnard.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement