Kamis 02 Dec 2021 22:12 WIB

Empat Tanda Menjelang Serangan Jantung Mematikan

Tanda-tanda ini biasanya muncul sepekan sebelum serangan jantung terjadi.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Empat tanda menjelang serangan jantung mematikan yang biasanya muncul sepekan sebelum serangan tersebut terjadi (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Empat tanda menjelang serangan jantung mematikan yang biasanya muncul sepekan sebelum serangan tersebut terjadi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serangan jantung klasik dapat menimbulkan gejala seperti nyeri dada yang ekstrem, rasa sakit yang menusuk di lengan, leher atau rahang, sesak napas tiba-tiba, berkeringat, dan pusing. Dalam beberapa kasus, jika itu adalah serangan jantung diam atau Silent Myocardial Infarction (SMI), tidak ada sinyal yang jelas bahwa seseorang sedang dalam pergolakan serangan, karena semua sinyal klasik hilang.

"Gejala SMI bisa terasa sangat ringan, dan sangat singkat, mereka sering bingung karena ketidaknyamanan biasa atau masalah lain yang kurang serius. Akhirnya orang mengabaikannya," ujar Direktur Program Pencegahan Penyakit Vaskular di Brigham yang berafiliasi dengan Harvard dan Rumah Sakit Wanita, dr Jorge Plutzky, seperti dilansir di laman Times Now News, Kamis (2/12).

Baca Juga

Serangan jantung adalah keadaan darurat medis yang serius di mana suplai darah ke jantung tiba-tiba tersumbat, biasanya oleh bekuan darah. Sayangnya, ketidaktahuan tentang gejala membuat orang sering menunda respons. Alhasil terjadi kerusakan permanen pada otot jantung dan dalam beberapa kasus menyebabkan kematian.

Dengan kesimpulan yang diambil dari data dari studi GENESIS PRAXY (yang melacak kesehatan pasien yang dirawat karena sindrom koroner akut di Kanada, Swiss, dan Amerika Serikat), para peneliti telah membuat daftar empat gejala alternatif yang biasanya muncul sepekan sebelum serangan jantung terjadi. Gejala yang paling umum terlihat pada hari-hari sebelumnya yakni:

1. Kelelahan yang tidak biasa

Studi Harvard University mengatakan, banyak pasien mungkin merasa lelah atau ketidaknyamanan fisik dan menganggapnya terlalu banyak bekerja, kurang tidur, atau sakit atau nyeri umum yang berkaitan dengan usia. Rumah Sakit Cedars Sinai mengatakan sekitar dua dari setiap tiga orang yang mengalami serangan jantung mengalami nyeri dada, sesak napas, atau merasa lelah beberapa hari atau pekan sebelum serangan.

2. Gangguan tidur

Menurut CDC, insomnia terkait dengan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Seiring waktu, kurang tidur juga dapat menyebabkan kebiasaan tidak sehat yang dapat melukai hati Anda. 

Kurang tidur dapat meningkatkan tingkat stres, menyebabkan kurangnya motivasi untuk aktif secara fisik, dan mendorong pilihan makanan yang tidak sehat. Sleep apnea adalah indikator lain dari kesehatan jantung yang buruk. Sleep apnea terjadi ketika saluran udara Anda tersumbat berulang kali selama tidur, menyebabkan Anda berhenti bernapas untuk waktu yang singkat. Sleep apnea dapat disebabkan oleh masalah kesehatan tertentu, seperti obesitas dan gagal jantung.

2. Kecemasan

Beberapa pasien menderita stres yang sangat parah sehingga menyebabkan kecemasan yang umum terjadi pada penderita serangan jantung. "Beberapa orang menjelaskannya sebagai perasaan malapetaka yang akan datang, yang merupakan cara tubuh mengekspresikan sesuatu yang salah," tulis ahli jantung McLeod, dr Alan Blaker.

3. Kelemahan atau ketidaknyamanan lengan

Gejala khas lainnya seperti kelemahan lengan dikaitkan dengan peregangan atau tarikan otot, sama halnya nyeri ringan di tenggorokan atau dada dapat dikacaukan dengan refluks lambung, gangguan pencernaan, dan mulas. Penn Medicine melaporkan, Anda mungkin mengalami rasa sakit atau ketidaknyamanan di lengan Anda (salah satu atau keduanya), punggung, leher, rahang, perut, dan lainnya. Gejala-gejala ini dapat bervariasi dari orang ke orang.

Misalnya, beberapa orang menggambarkan sakit punggung mereka akibat serangan jantung sebagai perasaan seperti tali diikat di sekitar mereka. Anda mungkin juga merasakan tekanan berat di punggung Anda. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement