Biaya hidup, menurut Prita, juga bisa dievaluasi. Pisahkan antara kebutuhan dan keinginan.
Untuk membedakannya, Prita menyebut, orang tak akan merasa sayang karena telah membeli sesuatu ketika itu telah menjadi kebutuhannya. Setelah mengetahui apa yang dibutuhkan, pertimbangkan kembali kemampuan untuk mendapatkannya.
"Kita evaluasi pengeluaran kita itu memang itu yang kita butuhkan atau tidak atau kita inginkan atau tidak, dan itu harus match dengan kemampuan kita," jelas Prita.
Bagi orang-orang yang hobi jajan, Prita menekankan untuk mengevaluasi pengeluaran yang sedikit-sedikit namun sering. Hobi jajan sebaiknya dikategorikan kepada kesenangan, bukan kepada biaya hidup.
Selain itu, dalam mengatur pengeluaran, kita juga perlu mempertimbangkan manfaat versus harga. Prita menyebut, manfaatkan promosi sebuah barang yang dibutuhkan dapat membantu kita di kemudian hari.
"Tidak ada yang salah promo. Pastikan, barang itu kita butuhkan, baru kita cari mana opsi yang memberikan promo," jelas dia.
Sementara itu, pengeluaran yang masuk ke kategori kesenangan adalah hal-hal yang bersifat hadiah untuk diri sendiri dan kebutuhan sosial seperti hadiah pernikahan. Jika memang sedang sulit untuk memenuhi biaya hidup, maka kita harus mengatur pengeluaran pada kategori kesenangan.