REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu cara dalam mengatur keuangan adalah dengan menganggarkan pengeluaran. Menurut CEO ZAP Finance, Prita Ghozie, pada umumnya pos-pos pengeluaran dibagi menjadi tujuh bagian.
"Zakat, dana darurat, premi asuransi, biaya hidup bulanan, cicilan, tabungan, gaya hidup, hiburan, dan sebagainya," ujar Prita dalam Bincang Shopee, dikutip Rabu (1/12).
Prita mengatakan, permasalahan keuangan yang umum terjadi adalah pemasukan atau pendapatan yang sangat terbatas di mana itu hanya bisa menutupi biaya hidup. Mereka yang mengalami ini lalu bertanya-tanya bagaimana bisa membiayai pengeluaran yang lain-lain.
Prita lalu menjelaskan sebuah metode dari ZAP Finance yang sederhana. Metode itu adalah memisahkan pengeluaran menjadi tiga kategori, yaitu biaya hidup, kesenangan, dan menabung.
Misalnya, seseorang memiliki pendapatan Rp 10 juta. Dari pendapatan tersebut, pergunakan biaya hidup dan kesenangan sebanyak Rp 7 juta.
"Artinya, yang diatur adalah bagian kesenangan. Sebisa mungkin biaya hidup itu hanya 50 persen, tapi jika memang biaya hidup sudah 70 persen, maka kita pergunakan 70 persen itu untuk biaya hidup. Yang kita utamakan adalah tabungannya, yaitu sebanyak 30 persen,” jelas Prita.
Bagaimana jika tidak bisa menabung 30 persen dari penghasilan? Misalnya, biaya hidup dan kesenangannya adalah 80 persen. Prita menyarankan untuk menabung terlebih dahulu, baru sisanya untuk biaya hidup.