Rabu 17 Nov 2021 04:06 WIB

Parasetamol dan Ibuprofen, Bolehkah Digunakan Bersamaan?

Parasetamol dan ibuprofen memiliki perbedaan mendasar.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Obat-obatan (ilustrasi). Obat analgesik seperti parasetamol dan ibuprofen dapat membantu meredakan beragam nyeri.
Foto:

Di samping itu, ada beberapa kondisi yang juga perlu diberitahukan kepada dokter sebelum mengonsumsi ibuprofen. Misalnya, memiliki perdarahan atau tukak lambung, memiliki masalah kesehatan yang meningkatkan risiko perdarahan, serta memiliki masalah hati, penyakit jantung, gagal jantung berat, atau gagal ginjal.

Penderita penyakit Crohn, kolitis ulseratif, dan cacar air juga perlu memberi tahu kondisi mereka sebelum mengonsumsi ibuprofen. Konsumsi ibuprofen bisa meningkatkan kemungkinan infeksi tertentu dan reaksi kulit.

Kelompok lain yang juga perlu mewaspadai penggunaan ibuprofen adalah lansia berusia di atas 65 tahun. Mereka akan lebih berisiko mengalami tukak lambung bila mengonsumsi ibuprofen.

Masalah kesuburan

Pada 2018, sebuah studi yang dilakukan peneliti Edinburgh University menyoroti dampak dari parasetamol dan ibuprofen yang dikonsumsi selama kehamilan. Studi ini mengungkapkan bahwa hal tersebut dapat memengaruhi kesuburan generasi berikutnya dengan cara mengurangi jumlah sel yang nantinya akan menjadi sel-sel pemroduksi sperma atau sel telur.

Dampak bila berlebihan

Konsumsi terlalu banyak parasetamol atau ibuprofen bisa berbahaya. Oleh karena itu, jangan pernah melipatgandakan dosis obat meski merasakan nyeri yang hebat.

Bila teranjur mengonsumsi parasetamol atau ibuprofen terlalu banyak, segera hubungi dokter atau minta seseorang mengantar ke instalasi gawat darurat. Jangan menyetir sendiri ke rumah sakit saat mengalami overdosis parasetamol atau ibuprofen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement